KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG TERHADAP PATOGEN Fusarium sp. DAN EFEKTIVITAS BEBERAPA CENDAWAN ANTAGONIS TERHADAP Fusarium sp. in vitro

Fusarium sp. dapat menyebabkan penurunan hasil dan kualitas jagung karena mikotoksin yang dihasilkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya kecambah dan intensitas serangan Fusarium sp. pada pertumbuhan 10 varietas jagung unggul dan untuk menguji efektivitas isolat jamur antagonis dalam menghambat pertumbuhan Fusarium sp. Benih disimpan dalam media PDA berisi isolat Fusarium sp. dan tanpa isolat selama 3x24 jam, ditanam di atas kertas jerami dan polibag. Pengamatan terhadap perkecambahan, pertumbuhan tanaman, kejadian dan tingkat keparahan penyakit. Yang diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Pengujian antagonis dilakukan dengan menempatkan Fusarium sp. isolat dan jamur antagonis sesuai dengan metode dual culture. Melihat mekanisme interaksi yang terjadi dengan cara mengambil hifa pertemuan antara kedua jamur dan mengamatinya menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan Fusarium sp. menyebabkan daya kecambah benih jagung pada varietas Pertiwi dan NK Sumo hanya sebesar 33,3%, sedangkan daya kecambah tertinggi terjadi pada varietas Sukmaraga sebesar 91,7%. Keparahan penyakit pada fase vegetatif terjadi pada varietas Pertiwi dan NK Sumo. Varietas dengan tingkat keparahan terendah terjadi pada varietas Zakarin. Cendawan Trichoderma harzianum dengan kategori tinggi yaitu 60,78 % dengan mekanisme kompetisi dan cendawan Aspergillus flavus 52,94 % kategori tinggi dengan mekanisme antibiosis. Sedangkan cendawan yang termasuk kategori sedang yaitu perlakuan Aspergillus niger 49,41% dengan mekanisme antibiosis dan cendawan Penicillium 47,06 % dan tidak ditemukan interaksi akibat pertumbuhan patgen lebih dominan menguasai ruang. Pemilihan varietas yang tahan terhadap Fusarium sp. sangat berpengaruh terhadap perkecambahan biji terhadap peningkatan kejadian dan keparahan penyakit dan yang disarankan untuk penggunaan agen hayati yaitu T. harzianum