Puspita, Ananda Dwi (2023) Analisis Tingkat Keparahan Penyakit Busuk Batang (Botryodiplodia theobromae) pada Jeruk Pamelo (Citrus maxima) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of G022202008_tesis_30-12-2022 cover1.png]](/41139/1.hassmallThumbnailVersion/G022202008_tesis_30-12-2022%20cover1.png)

G022202008_tesis_30-12-2022 cover1.png
Download (93kB) | Preview
![[thumbnail of G022202008_tesis_30-12-2022 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G022202008_tesis_30-12-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G022202008_tesis_30-12-2022 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G022202008_tesis_30-12-2022 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G022202008_tesis_30-12-2022.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G022202008_tesis_30-12-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Jeruk (C. maxima) merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan kontribusi Sulawesi Selatan secara nasional sebagai produsen menempati urutan pertama yaitu sebesar 30,76%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas serangan penyakit busuk batang pada jeruk pamelo dan juga mengamati faktor eksternal seperti intensitas cahaya, pH, bahan organik tanah, dan pengelolaan pertanaman yang diduga mempengaruhi intensitas penyakit busuk batang pada sentra pertanaman jeruk pamelo di Kecamatan Ma’rang, Labakkang, dan Segeri, Kabupaten Pangkep. Setelah tahapan perhitungan intensitas serangan, dilakukan pengambilan sampel pada jaringan yang bergejala, lalu patogen penyebab penyakit diisolasi dan dimurnikan, selanjutnya diamati secara mikroskopis di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, Universitas Hasanuddin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penyakit busuk batang tertinggi yaitu di Kecamatan Ma’rang pada varietas jeruk pamelo merah dan pamelo putih sebesar 53% dan 44%, di susul oleh Kecamatan Labakkang pada varietas jeruk pamelo merah 33% dan pamelo putih 26%, dan terendah di Kecamatan Segeri pada varietas jeruk pamelo merah 30% dan putih 24%. Intensitas cahaya yang paling rendah yaitu di Kecamatan Ma’rang pada pertanaman jeruk pamelo merah dan pamelo putih, sebesar 203ft.c dan 179ft.c, Kecamatan Labakkang sebesar 458ft.c dan 340ft.c, dan Kecamatan Segeri sebesar 685 ft.c dan 679ft.c. Tingkat keasaman lahan (pH) pada tiga lokasi di Kabupaten Pangkep mendekati normal yaitu berkisar antara 6,0-6,5%, sedangkan kandungan unsur hara C-Organik pada tiga Kecamatan berkisar antara 2,4%-2,5%, sedangkan kandungan Nitrogen pada tiga Kecamatan berkisar 0,12%-0,19%. Hasil produksi jeruk pamelo di Kecamatan Ma’rang sebesar 92,72 ton/ha, Labakkang sebesar 213,51 ton/ha, dan Kecamatan Segeri sebesar 259,40 ton/ha. Data ini menunjukkan bahwa intensitas serangan penyakit dan kondisi lahan berpengaruh terhadap produksi jeruk pamelo di tiga Kecamatan yang diamati.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Ilmu Hama dan Peny. Tumbuhan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 06:39 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 06:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41139 |