STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA DALAM MENGEMBANGKAN DESA WISATA KAWASAN ADAT (STUDI PADA DESA WISATA KAWASAN ADAT AMMATOA KAJANG) = Bulukumba City Government Strategy in Developing Traditional Area Tourism Villages (Study of the Ammatoa Kajang Traditional Area Tourism Village)

FUAD ARAFAH, Nomor Induk Mahasiswa E051201078, Departemen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Menyusun skripsi dengan judul : “Strategi Pemerintah Kabupaten Bulukumba Dalam Mengembangkan Desa Wisata Kawasan Adat (Studi Pada Desa Wisata Kawasan Adat Ammatoa Kajang)”, dibawah bimbingan Dr. H. A. M. Rusli, M. Si. dan Ashar Prawitno, S.IP. M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam mengembangkan desawisata Kawasan adat ammatoa kajang serta faktor pendorong dan penghambat pengembangan desa wisata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Adapun lokasi penelitian ini yaitu Kawasan adat ammatoa Kajang, Kab. Bulukumba. Sementara jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerintah daerah bulukumba berperan dalam melakukan pengembangan desa wisata ammatoa kajang. Ada pun bentuk pembangunan sektor parawisata ammatoa kajang meliputi optimalisasi informasi, optimalisasi objek wisata dan optimalisasi manajemen keparawisataan. Optimalisasi informasi yang ada di Kawasan ammatoa kajang Berupa penggunaan informasi terkait parawisata digunakan untuk melakukan promosi namun penggunaan nya belum optimal. Optimalisasi objek wisata yaitu berupa kemauan politik pemerintah belum ada program yang konkrit, peluang parawisata belum dimanfaatkan secara maksimal, pembangunan dan tujuan yang ada tidak berorientasi terhadap pasar, penyebaran pusat parawisata masih terbatas, aksebilitas masih perlu ditingkatkan. Peran masyarakat dalam parawisata ammatoa kajang yaitu mengelola secara penuh kawasan wisata dan membuat buah tangan atau produk sendiri berupa sarung, namun masih cukup terbatas diperlukan peran pemerintah dalam menngkatkan keterampilan masyarakat. Pengelolaan manajemen yang belum optimal hal tersebut karena dana yang digunakan dan dikelolah berasal dari masyarakat itu sendiri serta keterampilan dan pengetahuan masyarakat yang masih kurang.Ada pun faktor pendukung meliputi budaya ammatoa dan Kawasan wisata adat, sedangkan faktor penghambat yang muncul yaitu alokasi anggaran yang tidak mumpuni, fasilitas pendukung, aksebilitas masih kurang dan pengelolaan yang belum optimal.

Kata Kunci : Desa Wisata, Peran pemerintah dalam pengembangan desa wisata.