Ferdianto, Ferdianto (2024) Analisa Kegagalan Kritis Sistem Permesinan Winch Sekoci pada Kapal Ferry dengan Metode FMEA = Critical Failure Analysis of Lifeboat Winch Machinery System on Ferry Ship Using FMEA Method. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/41071/1.hassmallThumbnailVersion/D091171005_skripsi_10-09-2024%20cover1.jpg)

D091171005_skripsi_10-09-2024 cover1.jpg
Download (228kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D091171005_skripsi_10-09-2024 bab 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (374kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D091171005_skripsi_10-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D091171005_skripsi_10-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 20 December 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Kapal Penyeberangan Penumpang KMP. SANGIANG merupakan sebuah legenda yang terpatri dalam benak pelaut dan penumpang kapal di wilayah timur Indonesia. Kapal yang dimiliki oleh PT. Pelni (Persero) ini menjadi pilihan utama dalam menjembatani perjalanan antar pulau di kepulauan Maluku dan Papua. Dibangun pada tahun 2008 kapal ini mampu menampung hingga 1000 orang penumpang dengan kelas kelas yang beragam. Dengan menggunakan dokumen FMEA sangat dibutuhkan untuk mitigasi dan perawatan komponen-komponen pada kapal. Penelitian ini bertujuan menganalisis mode kegagalan dan efeknya pada winch sekoci,agar langkah-langkah pencegahan bisa dilakukan oleh awak kapal. Metodologi yang digunakan ialah FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Hal pertama yang dilakukan yaitu mengetahui komponen-komponen pada sistem, kemudian mencari tahu mode kegagalan apa yang dapat terjadi pada komponen, serta menentukan nilai severity, occurance, dan detection dari masing-masing komponen. Setelah mendapatkan nilai severity, occurance, dan detection maka diperoleh nilai RPN. Nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi dapat disimpulkan bahwa komponen dengan tingkat risiko lebih tinggi pada semua sistem ialah sistem pengereman yaitu (Coupling Drum & Gypsy) dengan nilai RPN 196, akibat kegagalan putaran menjadi tidak stabil dan akibat perawatan yang tidak rutin dan kehilangan fungsi sebagai pengereman dan akibat perawatan yang kurang. KMP SANGIANG disarankan melakukan perawatan yang rutin untuk meningkatkan keandalan tiap komponen yang memiliki tingkat RPN yang cukup tinggi.
Keywords : KMP.SANGIANG, FMEA, Permesinan (Winch Sekoci)
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KMP. SANGIANG, FMEA, Machining (lifeboat winch). |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Perkapalan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 02:03 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 02:03 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41071 |