Al Farisi, Andi Hamril Vikri (2024) Pengaruh Korosi Pada Kapal FPSO Terhadap Kekuatan Membujur = The Effect of Corrosion on FPSO to the Longitudinal Strength. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
D081201055_skripsi_09-09-2024 cover.jpg
Download (313kB) | Preview
D081201055_skripsi_09-09-2024 bab 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
D081201055_skripsi_09-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (514kB)
D081201055_skripsi_09-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 20 December 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Banyak ladang minyak dan gas bumi ditemukan diperairan lepas pantai, dan pengeboran dilakukan di berbagai lokasi strategis, oleh karena itu Floating Production Storage and Offloading (FPSO) merupakan hal yang umumnya digunakan dalam industri minyak dan gas untuk mengekstraksi, memproses, dan menyimpan minyak dan gas bumi di perairan lepas pantai. Dalam proses pemindahan dan penyimpanan minyak dan gas bumi menggunakan kapal FPSO tentunya perlu diperhatikan tingkat korosi pada kekuatan membujur kapal. Korosi pada kapal merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi keandalan, keamanan, dan umur operasional kapal. Korosi adalah serangan destruktif pada logam melalui reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan membujur kapal FPSO yang disebabkan oleh pengurangan ketebalan pelat akibat dari korosi dengan tingkat pengurangannya sebesar 20% dan 40%. Analisis kekuatan membujur dilakukan dengan menggunakan metode Non Linear Finite Element Analysis (NLFEA) dengan proses kontrol momen. Kerusakan yang disebabkan oleh korosi pada kapal FPSO dimodelkan berdasarkan sarat kapal yang sudah ditentukan dari objek penelitian. Analisa ini hanya dilakukan pada bagian konstruksi Midship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai kekuatan pada setiap tingkat penguranan ketebalan pelat yang diakibatkan oleh korosi yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kondisi utuh kapal FPSO model 1, kekuatan batas momen lenturnya adalah 5,77 x 10^13 Nmm pada kondisi Hogging dan -5,82 x 10^13 Nmm pada kondisi Sagging. Pada kondisi kerusakan kapal FPSO model 2, kekuatan batas momen lenturnya berkurang menjadi 5,55 x 10^13 Nmm pada kondisi Hogging dan -5,65 x 10^13 Nmm pada kondisi Sagging. Sementara pada kondisi kerusakan kapal FPSO model 3, kekuatan batas momen lenturnya semakin menurun menjadi 5,14 x 10^13 Nmm pada kondisi Hogging dan -5,35 x 10^13 Nmm pada kondisi Sagging. Grafik hubungan momen kelengkungan ditampilkan serta deformasi yang disebabkan oleh korosi pada kapal FPSO juga dicantumkan.
Keywords : FPSO, penampang kapal, Korosi, NLFEA, kuat batas
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FPSO, cross section, Corrosion, NLFEA, ultimate strength. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Kelautan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 01:56 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 01:56 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41067 |