PROYEKSI POTENSI KAKAO MENGGUNAKAN ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE) DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2023-2035 TERHADAP KEGIATAN EKSPOR


Simanjuntak, Agnes Dinar Rachel Grace (2023) PROYEKSI POTENSI KAKAO MENGGUNAKAN ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE) DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2023-2035 TERHADAP KEGIATAN EKSPOR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G021191149_skripsi_09-08-2023 cover1.png]
Preview
Image
G021191149_skripsi_09-08-2023 cover1.png

Download (257kB) | Preview
[thumbnail of G021191149_skripsi_09-08-2023 1-2.pdf] Text
G021191149_skripsi_09-08-2023 1-2.pdf

Download (575kB)
[thumbnail of G021191149_skripsi_09-08-2023 dp.pdf] Text
G021191149_skripsi_09-08-2023 dp.pdf

Download (395kB)
[thumbnail of G021191149_skripsi_09-08-2023.pdf] Text
G021191149_skripsi_09-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

AGNES DINAR RACHEL GRACE SIMANJUNTAK. Proyeksi Potensi Kakao Menggunakan ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023-2035 Terhadap Kegiatan Ekspor. Pembimbing: LETTY FUDJAJA dan ACHMAD AMIRUDDIN.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang menghasilkan kakao terbesar di Indonesia. Kakao sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan nasional turut memberikan sumbangan bagi devisa negara sebesar US$ 1,2 miliar. Hal ini membuktikan bahwa kakao berpotensi untuk dikembangkan. Agribisnis perkebunan kakao di Povinsi Sulawesi Selatan sangat didukung dengan potensi luas areal dan produksi. Perkebunan kakao dari berbagai aspek mengalami fluktuasi (menunjukkan keadaan dan kondisi yang tidak tetap atau berubah-ubah setiap tahunnya). Tujuan penelitian ini adalah memproyeksikan potensi kakao menggunakan ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023-2035 dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kakao. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan. Analisis data yang digunakan adalah analisis data sekunder dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas areal dan produksi kakao di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami fluktuasi. Kabupaten yang menjadi tingkat tertinggi pada luas areal dan produksi adalah Kabupaten Luwu Utara dan Luwu. Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2035 mencapai luas areal 811508 Ha dan produksi mencapai 31119 Ton. Sedangkan Kabupaten Luwu pada tahun 2035 mencapai luas areal 29232 Ha dan produksi mencapai 13231 Ton. Kedua kabupaten ini berpotensi untuk ditingkatkan bagi kemajuan perekonomian daerah dan menjadi salah satu daerah kabupaten penyumbang terbesar bagi kegiatan ekspor kakao Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tingkatan menengah (Kabupaten Bulukumba dan Sinjai), proyeksi luas areal berfluktuasi mingkat dan menurun sedangkan proyeksi produksi menurun. Pada tingkatan rendah (Kabupaten Jeneponto dan Takalar), proyeksi luas areal menurun dan proyeksi produksi meningkat. Proyeksi kegiatan ekspor Provinsi Sulawesi Selatan mengalami trend meningkat. Namun, terdapat ancaman yang dapat berpengaruh pada kegiatan ekspor dan berpotensi menurunnya ekspor kakao di Provinsi Sulawesi Selatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ekspor terdiri atas volume produksi, volume ekspor, harga domestik, mutu kakao Indonesia, harga kakao Internasional, nilai tukar (kurs) serta Produk Domestik Bruto (PDB) dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/PMK.010/2022 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakkan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 08 Jan 2025 06:31
Last Modified: 08 Jan 2025 06:31
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41032

Actions (login required)

View Item
View Item