ANALISIS IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DALAM PENGADAAN BARANG JASA DI BAGIAN PENGADAAN BARANG JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ENREKANG = ANALYSIS OF E-PROCUREMENT IMPLEMENTATION IN PROCUREMENT OF GOODS AND SERVICES IN THE PROCUREMENT OF GOODS AND SERVICES SECTION REGIONAL SECRETARIAT OF ENREKANG REGENCY

Armin. Analisis Implementasi E-Procurement dalam Pengadaan Barang Jasa di Bagian Pengadaan Barang Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang (dibimbing oleh Mahlia Muis dan Lukman Irwan).
Latar Belakang: Dengan adanya berbagai permasalahan dalam penyediaan barang dan jasa di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang seperti keterlambatan dalam penyediaan proses lelang, melakukan efisiensi biaya berupa penurunan biaya operasional dan penurunan risiko terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa, menjamin terjadinya efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pembelanjaan uang negara, e-procurement masih memiliki kelemahan serta hambatan-hambatan dalam proses pelaksanaannya, seperti kurangnya dukungan finansial, terdapat beberapa instansi dan penyedia jasa lebih nyaman dengan sistem sebelumnya (pengadaan konvensonal), kurangnya dukungan dari pemerintah Kabupaten Enrekang, kurangnya skill dan pengetahuan tentang e-procurement serta jaminan keamanan sistem tersebut. Tujuan: untuk menganalisis implementasi e-procurement terhadap pengadaan barang jasa, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam implementasi e-procurement terhadap pengadaan barang jasa. Metode: penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan mengutamakan data jenis data primer dan data sekunder menjadi tumpuan data utama. Sedangkan informan kunci penelitian sebanyak 10 orang yang terdiri 5 pegawai bidang barang dan jasa, dan 5 orang pengguna aplikasi e-procurement pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil: dalam pelaksanaan implementasi e-procurement pengadaan barang dan jasa terdapat empat yang dinilai yaitu; Disclosure dalam implementasi E-Procurement, Registration and Distribution, Electronic Bidding, dan Advanced Support Services. Sedangkan hambatan dalam implementasi E-Procurement pengadaan barang dan jasa yang ditemukan meliputi; keterampilan pengetahuan teknis masih minim, kurangnya kepatuhan hukum dan regulasi, keterbatasan akses internet, dan ketidakpercayaan pada pihak internal. Kesimpulan: implementasi e-procurement pengadaan barang dan jasa belum berjalan secara efektif disebabkan masih terdapatnya berbagai hambata-hambatan yang ditemukan.

Keywords : Implementasi E-Procurement, Pengadaan Barang dan Jasa, Sekretariat Daerah.