Studi Etnografi Ketergantungan Masyarakat Pada Areal Hutan Kemasyarakatan (HKm) Tandung Billa Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat Kota Palopo = Ethnographic Study of Community Dependence on Community Forest Area (HKm) Tandung Billa, Battang Village, Wara Barat Subdistrict, Palopo City


Tahir, Muhammad Fattah Al Ghaniy (2024) Studi Etnografi Ketergantungan Masyarakat Pada Areal Hutan Kemasyarakatan (HKm) Tandung Billa Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat Kota Palopo = Ethnographic Study of Community Dependence on Community Forest Area (HKm) Tandung Billa, Battang Village, Wara Barat Subdistrict, Palopo City. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M011201043_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg

Download (322kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M011201043_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (865kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M011201043_skripsi_04-09-2024 dp.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M011201043_skripsi_04-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 December 2026.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Sejak dahulu Tana Luwu dikenal dengan julukan “Wanua Mappatuonaewai Alena” yang bermakna bahwa Tana Luwu ini merupakan bumi yang dapat memberi kehidupan dan sumber penghidupan bagi masyrakatnya. Ba’tan ialah sebutan bagi serumpun kesatuan adat untuk orang-orang yang mendiami bagian kawasan hutan Nanggala III yang kini masuk dalam wilayah Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo. Interaksi sosial masyarakat sekitar hutan bisa dilihat dari ketergantungan masyarakat terhadap sumber-sumber kehidupan dasar seperti air, sumber energi dari kayu bakar dan makanan yang hutan hasilkan, bahan bangunan dan sumberdaya lainnya. Program perhutanan sosial dengan skema HKm dianggap sebagai langkah utama dalam rangka melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Terutama terkait dengan mata pencaharian masyarakat yang terdampak. Diperlukan suatu rumusan strategi pengelolaan yang dapat memadukan aspek yakni ekologi, sosial, dan ekonomi, serta kelembagaan. Eksistensi HKm diharapkan menjadi solusi yang komprehensif untuk keberlanjutan hutan lindung Battang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang perkembangan historis skema penguasaan dan penggunaan lahan, mendeskripsikan praktik sehari-hari petani dan kepercayaan lokal serta interpretasinya secara makna sosial. Serta mengidentifikasi ketergantungan masyarakat khususnya anggota Gapoktanhut pada areal HKm Tandung Billa melalui aspek ekonomi, aspek sosial, aspek budaya, dan aspek ekologi. Penelitian ini menggunakan teknik etnografi dengan engamatan secara langsung dan melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan subjek penelitian. Informan sebanyak 20 orang, antara lain berasal dari petani, to matua Ba’tan, dan ketua kelompok Gapoktanhut Tandung Billa. Terdapat 4 status kawasan hutan Battang yakni Hutan Negara, Hak Guna Usaha PT. HBI BM, Hutan Penyangga, dan HKm Tandung Billa. Praktik sehari-hari petani Gapoktanhut antara lain pekerjaan rumah tangga, pengelolaan lahan, pemanfaatan HHBK, agenda Gapoktanhut. Praktik tersebut berpegangang pada kepercayaan lokal masyarakat adat Battang. Praktik sehari-hari diinterpretasikan melalui makna sosial. Ketergantungan masyarakat petani Gapoktanhut diukur melalui aspek ekonomi, aspek sosial, aspek budaya, dan aspek ekologi.

Keywords : Ba’tan, Hutan Kemasyarakatan, Ketergantungan, Etnografi, Gapoktanhut

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ba'tan, Community Forest, Dependency, Ethnography, Gapoktanhut.
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 03 Jan 2025 04:05
Last Modified: 03 Jan 2025 04:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40822

Actions (login required)

View Item
View Item