Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Gejala Depresi pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kaluku Bodoa


Azhar, Gadis Ariqah Fahriyani (2024) Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Gejala Depresi pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kaluku Bodoa. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K011201200_skripsi_05-07-2024 bab I-II.pdf

Download (887kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K011201200_skripsi_05-07-2024 cover1.jpg

Download (296kB) | Preview
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K011201200_skripsi_05-07-2024 dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
K011201200_skripsi_05-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari penderita tuberkulosis paru menderita depresi, menciptakan tantangan serius dalam penanganan kedua kondisi tersebut. Hal ini menggambarkan perlunya penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang memengaruhi depresi pada pasien tuberkulosis untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang terkena dampak ganda dari penyakit ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, pendapatan, lama pengobatan, penyakit komorbid, dan dukungan keluarga terhadap tingkat gejala depresi pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Kaluku Bodoa. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan sampel sebanyak 101 pasien tuberkulosis paru, yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2024. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) dengan teknik exhaustive sampling. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan secara bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa depresi berat cenderung dialami oleh laki-laki (55,6%, p=0,977), usia produktif (56,3%, p=0,659), tingkat pendidikan rendah (56,4%, p=0,877), tidak bekerja (56,4%, p=0,839), status perkawinan menikah (60,6%, p=0,152), pendapatan tinggi (60%, p=0,834), lama pengobatan tahap intensif (62,3%, p=0,219), memiliki penyakit komorbid (61,1%, p=0,594), dan dukungan keluarga negatif (56,5%, p=0,906). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, pendapatan, lama pengobatan, penyakit komorbid, dan dukungan keluarga terhadap tingkat gejala depresi pada pasien tuberkulosis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor lain yang berhubungan dengan gejala depresi serta penerapan strategi skrining depresi untuk meningkatkan tingkat deteksi depresi pada pasien tuberkulosis paru.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Depresi, Gejala, Paru, Tuberkulosis.
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 03 Jan 2025 00:56
Last Modified: 03 Jan 2025 00:56
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40763

Actions (login required)

View Item
View Item