Analisis Peran Tenaga Gizi Pendamping Desa (TGPD) terhadap Pelaksanaan Program Aksi Stop Stunting di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan = The Role of Village Nutrition Assistant in Stop Stunting Action Program in Takalar Regency South Sulawesi

Latar Belakang. Stunting masih merupakan isu global dengan tingkat urgensi yang tinggi. Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dalam kategori di bawah standar. Berbagai upaya telah dilakukan baik secara spesifik maupun sensitif, baik di tingkat nasional
maupun regional untuk menurunkan prevalensi kejadian stunting salah satunya adalah Aksi Stop Stunting (ASS). ASS merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi permasalahan stunting dengan melibatkan Tenaga Gizi Pendamping Desa (TGPD).
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran TGPD dalam program Aksi Stop Stunting di desa lokus stunting Kabupaten Takalar. Metode. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Jumlah sampel adalah 20 informan yang terdiri dari stakeholder, tenaga ahli gizi, kepala desa, kader desa, dan masyarakat sasaran program. Informan dipilih secara purposive dan merupakan snowball sampling.
Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan kuesioner rujukan dan studi literatur. Data dikumpulkan dan direduksi ke dalam matriks hasil wawancara.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh enam topik utama Kompetensi TPGD, Kinerja TPGD, Program-program TPGD, Pengetahuan TPGD, Kemampuan Manajerial, Hambatan TPGD. Terdapat dua kelompok program yaitu program Posyandu dan Program Inovasi. Program Posyandu berupa optimalisasi kegiatan bulanan rutin beserta kunjungan rumah. Program Inovasi berupa Arisan Remaja
Putri, ‘CesBosKa’, ‘Grebek Stunting’, dan Demo Masak. Kesimpulan. Peran TGPD telah optimal sebagai akselerator dalam percepatan program rutin posyandu dan dalam pembuatan program inovasi, akan tetapi perlu dilakukan optimalisasi materi edukasi agar proses edukasi dapat lebih efektif. Selain itu, ketersediaan alat dan penyesuaian khusus di wilayah pesisir dan kepulauan merupakan variabel yang
perlu diperhatikan untuk program selanjutnya.

Keywords : Aksi Stop Stunting, Tenaga Gizi Pendamping Desa, Program, Intervensi 1000 HPK.