Faktor Psikososial yang Mempengaruhi Tingkat Stres Kerja pada Karyawan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar = Psychosocial Factors That Influencing the Level of Work Stress Among Employees of the Airport Authority Office in Region V Makassar

Latar belakang. Stres merupakan keadaan tegangan yang memengaruhi perasaan, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Tingkat stres yang berlebihan dapat mengancam kemampuan seseorang dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Individu yang mengalami stres mungkin mengalami kecemasan dan perasaan khawatir yang berkelanjutan. Lingkungan kerja di bandara, khususnya di lembaga otoritas penerbangan, sering kali dipenuhi dengan tekanan dan tanggung jawab yang tinggi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor psikososial yang mempengaruhi tingkat stres kerja pada karyawan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar. Metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar sebanyak 213 orang. Pengambian sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan hasil perhitungan sampel sebanyak 139 sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner DASS-21, NASA-TLX, MSPSS dan kuesioner budaya organisasi yang sudah diuji validitas. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Multinomial. Hasil. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel usia (p = 0,000), status pernikahan (p = 0,000), masa kerja (p = 0,000) dan beban kerja mental (p = 0,002) berpengaruh signifikan terhadap tingkat stres kerja sedangkan jenis kelamin (p = 0,141), dukungan sosial (p = 0,177), dan budaya organisasi (p = 0,195) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat stres kerja pada karyawan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar. Hasil analisis multivariat didapatkan beban kerja mental dominan mempengaruhi stres kerja koefisien regresi tertinggi (β = 1,761, p = 0,004) dibandingkan faktor lainnya yaitu usia (β = 0,272, p = 0,693), status pernikahan (β = -1,711, p = 0,067), dan masa kerja (β = -0,934, p = 0,365). Kesimpulan. Diharapkan bagi Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar dan karyawan dapat membangun koordinasi yang baik dalam upaya meminimalisis terjadinya stres kerja.

Keywords : Kantor Otoritas Bandar Udara; Psikososial; Stres Kerja