Penerapan Sistem Permit to Work Pabrik X pada Periode Turn Around sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. X = Implementation of Permit to Work System in Plant X during Turn Around Period as an Effort to Prevent Work Accidents at PT. X

Latar Belakang: Permit to Work adalah dokumen dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang memastikan pelaksanaan pekerjaan dengan aman dan efisien. Dokumen ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Sistem ini mewajibkan evaluasi bahaya dan langkah-langkah pengamanan sebelum pekerjaan dimulai. Semua instruksi dan persyaratan pekerjaan dicatat dalam formulir Permit to Work untuk mengurangi kesalahan dalam pemahaman dan pelaksanaannya. PT. X telah mengembangkan berbagai sistem digitalisasi K3 sebagai upaya menurunkan risiko terjadinya kecelakaan. Salah satunya adalah program Electronic Permit. Program monitoring dan evaluasi telah dilakukan untuk memastikan implementasi Permit to Work berjalan dengan efektif. Salah satunya adalah melakukan evaluasi Permit to Work secara periodik berdasarkan system E-Permit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem Permit to Work Pabrik X pada periode Turn Around untuk mencegah kecelakaan kerja di PT. X. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan analisis menggunakan triangulasi data untuk validitas dan keabsahan. Hasil: PT. X memberlakukan program Electronic Permit sebagai implementasi terhadap digitalisasi K3. Secara keseluruhan terdapat beberapa tahapan yang terlaksana secara baik dan sesuai dengan prosedur yaitu tahap persiapan, tahap proses, dan tahap penutupan permit to work. Kesimpulan: Prosedur Permit to Work System yang dilaksanakan oleh PT. X dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku dan sesuai dengan International Association of Oil and Gas Proceducers dimana segala urutan dan proses terlaksana dari awal hingga akhir penutupan work permit. Saran: Disarankan pelatihan dan pengembangan keterampilan terkait dengan izin kerja lebih diperhatikan dan diterapkan secara menyeluruh. Motivasi terkait keselamatan diberikan secara rutin sebagai upaya untuk mengingatkan semua anggota tim tentang pentingnya keselamatan serta melaksanakan safety talk dan safety meeting dilakukan secara rutin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Keywords : Proses, Izin Kerja, Pekerja