DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP POLA KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR

Virus Pandemi covid-19 merupakan masalah global yang dapat berdampak pada kehidupan masyarakat terkhusus pada bidang pangan yang pada akhirnya akan dapat berujung pada perubahan pola konsumsi pangan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dampak pandemi covid-19 terhadap pola konsumsi pangan rumah tangga di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei wawancara mengumpulkan data berupa identitas, kebiasaan makan rumah tangga dilihat dari (jenis, frekuensi dan jumlah) yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif, kemudian dianalisis secara keseluruhan dengan pendekatan skor PPH (Pola Pangan Harapan). Berdasarkan hasil penelitian Jenis makanan pokok nasi tidak mengalami perubahan. Jenis konsumsi makanan lauk pauk mengkonsumsi ayam 2-4 kali dalam seminggu 43,3-53,3%. Jenis sayur bening mengkonsumsi setiap hari 6,7-16,7%. Mengkonsumsi buah segar 0,0-23,3%. Minum susu 0,0%-16,7% setiap hari. Padi jumlah konsumsi 364,22 gram - 479,21 gram. PPH di rumah tangga sebelum pandemi covid-19 86,1 - 89,69. Dari penelitian ini covid-19 menyebabkan perubahan pada pola konsumsi pangan rumah tangga, penurunan jumlah konsumsi pangan yang harganya mahal, tetapi mengakibatkan peningkatan jumlah konsumsi terhadap jenis pangan seperti ikan dan telur. Pandemi covid-19 sangat berdampak pada frekuensi makan rumah tangga di Kecamatan Rappocini, terjadi penurunan frekuensi rumah tangga yang mengkonsumsi daging, dan mengalami peningkatan frekuensi pada rumah tangga yang mengkonsumsi lauk pauk selain daging, sayur, buah dan minum. Perubahan pola menyebabkan peningkatan jumlah konsumsi energi sebanyak 1.695,59 sebelum pandemi menjadi 2.002,75 selama pandemi. Sehingga kondisi ini menyebabkan peningkatan pada pencapaian skor PPH dari 86,10 sebelum pandemi menjadi 89,69 selama pandemi. Dengan demikian pola konsumsi pangan selama pandemi covid minimal dipertahankan pada masa pasca pandemi covid-19.