Nurdarmawati, Nurdarmawati (2023) PROSES SERTIFIKASI DAN KEUNTUNGAN PETANI PRODUSEN BENIH TANAMAN KAKAO DI DESA MARIORILAU KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G021181318_skripsi_03-05-2023 cover1.jpg
Download (207kB) | Preview
G021181318_skripsi_03-05-2023 bab 1-3.pdf
Download (482kB)
G021181318_skripsi_03-05-2023 dp.pdf
Download (462kB)
G021181318_skripsi_03-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (791kB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sertifikasi benih tanaman kakao di desa mariorilau kecamatan marioriwawo kabupaten Soppeng, keuntungan petani produsen benih kakao di desa mariorilau kecamatan marioriwawo kabupaten Soppeng. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yang menajadi populasi adalah penangkar benih kakao yang tergabung dalam kelompok tani dan aktif dalam kegiatan peremajaan tanaman kakao APBN di Desa Mariorilau, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng dengan jumlah populasi sebanyak 5 orang penangkar, namun sampai saat ini hanya tersisa dua penangkar yang masih aktif. di Desa Mariorilau Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Analisis yang digunakan Analisis deskriptif.
Proses sertifikasi benih kakao di Desa Mariorilau, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng sudah mematuhi syarat dan ketentuan yang menjadi standar dari proses sertifikasi benih kakao yang dikemas dalam pedoman perilaku dari proses sertifikasi. Pemeriksaan dokumen merupakan suatu kegiatan pemeriksaan dokumen untuk mengetahui layak tidaknya ataukah kesesuaian keaadaan di lapangan sebelum benih disebar. Pemeriksaan pertanaman dilakukan pada fase-fase pertumbuhan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut bebas dari tanaman yang berasal dari sisa tanaman sebelumnya. Setelah lulus verifikasi tanaman bersertifikat maka selanjutnya adalah pelabelan benih. Pelabelan benih wajib dilakukan sebelum benih diedarkan. Untuk benih berupa biji yang dihasilkan dari kebun induk, sebelum diedarkan ke masyarakat harus dilakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui daya kecambah, kadar air dan mutu fisik benih oleh BP2MB/IP2MB setempat. Setelah proses tersebut dilalui, baik melalui pemeriksaan lapangan maupun laboratorium, maka BP2MB/IP2MB wajib mengeluarkan rekomendasi bahwa benih tersebut memenuhi syarat/tidak untuk diedarkan bagi benih yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan, agar segera diberi label oleh tim sertifikasi BP2MB/IP2MB setempat. Besarnya biaya sertifikasi yang harus ditanggung pemohon sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan dan dapat ditanyakan langsung ke BP2MB/IP2MB setempat danBarang siapa “dengan sengaja” mengedarkan benih bina yang tidak sesuai label, melakukan sertifikasi tanpa ijin dipidana penjara dengan kurungan paling lama dua belas bulan dan denda paling banyak Rp. 50.000.000.
Keuntungan penerimaan usaha pembenihan kakao sebesar Rp 9.260.835,00 berarti usaha pembenihan tidak untung dan tidak rugi atau impas pada penerimaan Rp 9.260.835,00. Penerimaan benih kakao yang diperoleh sebesar Rp 190.835.000,00, ini berarti usaha pembenihan kakao sudah baik atau usaha ini mengalami keuntungan sehingga penerimaan diperoleh sangatlah tinggi, maka petani sebaiknya meningkatkan dan mempertahankan hasil produksinya sehingga memperoleh penerimaan yang tinggi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 23 Dec 2024 07:39 |
Last Modified: | 23 Dec 2024 07:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40555 |