Tingkat Kelangsungan Hidup Larva Udang Windu (Penaeus monodon) Stadia Naupli—PL2 Berbasis Perubahan Kualitas Air Dengan Memanfaatkan Internet of Things

Udang windu (Penaeus monodon) merupakan krustasea laut yang dibudidayakan secara luas di Indo-Pasifik, khususnya di wilayah pesisir Indonesia. Faktor kualitas air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup udang. Penggunaan sistem monitoring berbasis internet of things dalam mengukur kualitas air. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi big data yang valid dan reliabel berbasis perubahan kualitas air secara real time dengan memanfaatkan sistem monitoring internet of things untuk memaksimalkan tingkat kelangsungan hidup dalam kegiatan budi daya pembenihan larva udang windu. Metode. Penelitian ini dibagi lima tahap, yaitu 1) persiapan wadah; 2) penyetingan sensor monitoring kualitas air; 3) penebaran benih; 4) pemeliharaan larva; 5) monitoring kualitas air. Data perubahan kualitas air pemeliharaan larva udang windu dianalisis secara deksriptif dalam bentuk grafik. Big data kualitas air penelitian tersimpan di server dengan mengakses melalui website atau aplikasi yang disajikan dengan ui interaktif (grafik). Hasil. Penelitian ini menunjukkan tingkat kelangsungan hidup larva udang windu sebesar 35.84%. Monitoring kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang normal, yaitu suhu (30.81oC—32.5oC), DO (3—7 mg/L), pH (7.47—7.97). Kesimpulan. Penggunaan internet of things dalam monitoring perubahan kualitas air pemeliharaan larva udang windu secara efektif dapat memantau kualitas air meliputi suhu, pH, dan oksigen terlarut. Monitoring kualitas air secara real time telah berhasil dilakukan pada pemeliharaan larva udang windu untuk memaksimalkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Big data selama penelitian diperoleh melalui aplikasi AQUANOTES yang terinstal melalui playstore.