Ali, Muh. Ricky (2024) Pengaruh Berbagai Pakan Segar Terhadap Deposit Glikogen, Pertumbuhan Dan Faktor Kondisi Kepiting Bakau (Syclla Tranquebarica) yang Dipelihara Sistem Baterai Di Tambak. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/40435/1.hassmallThumbnailVersion/L031201007_skripsi_30-07-2024%20cover1.jpg)

L031201007_skripsi_30-07-2024 cover1.jpg
Download (397kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
L031201007_skripsi_30-07-2024 bab I-II.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
L031201007_skripsi_30-07-2024 dapus.pdf
Download (894kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
L031201007_skripsi_30-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Penggemukan kepiting bakau (Scylla tranquebarica) dengan sistem baterai umumnya diberi pakan segar, berupa ikan tembang rucah. Namun ketersediannya dipengaruhi oleh musim. Oleh sebab itu diperlukan pakan alternatif selain ikan tembang seperti kerang darah, usus ayam dan cacing tanah. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pakan segar terbaik terhadap deposit glikogen, pertumbuhan dan faktor kondisi kepiting bakau (S.tranquebarica) yang dipelihara sistem baterai di tambak. Metode. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai Februari 2024 di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan wadah berupa kurungan yang terbuat dari bambu berbentuk persegi panjang berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 4 x 1 x 1 m3 berjumlah 3 buah. Setiap kurungan di sekat-sekat menjadi 4 bagian sekat besar dengan ukuran masing-masing sekat 1 x 1 m2 kemudian masing-masing 4 sekat besar tersebut disekat lagi menjadi 9 sekat kurungan kecil dengan ukurannya masing-masing 33 cm x 33 cm persekat. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau (S. tranquebarica) jantan dengan bobot rata-rata 153,48 ± 2,73 g, yang ditebar dengan padat tebar 1 ekor/sekat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan, yaitu pemberian pakan dengan ikan tembang, kerang darah, usus ayam dan cacing tanah. Hasil. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai pakan segar berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap deposit glikogen kepiting bakau, tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan faktor kondisi (p>0,05). Deposit glikogen kepiting bakau yang tertinggi dihasilkan pada pemberian pakan cacing tanah yaitu 6,78 %. Nilai pertumbuhan mutlak kepiting yang dihasilkan antara 37,66-39,63 g dan faktor kondisi antara 26,83-27,30. Kesimpulan. kepiting bakau (S. tranquebarica) yang dipelihara sistem baterai di tambak dengan pemberian berbagai pakan segar menghasilkan pertumbuhan mutlak dan faktor kondisi yang sama dan nilai deposit glikogen tertinggi dihasilkan pada pemberian cacing tanah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kepiting bakau, sistem baterai, pakan segar, deposit glikogen, pertumbuhan mutlak, faktor kondisi. |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 19 Dec 2024 02:29 |
Last Modified: | 19 Dec 2024 02:29 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40435 |