EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI SILIKA DARI ABU SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) SEBAGAI MATERIAL INHIBITOR KOROSI PADA BAJA KARBON St-37 = EXTRACTION AND CHARACTERIZATION OF SILICA FROM COCONUT HUSK AS A CORROSION INHIBITOR MATERIAL ON CARBON STEEL St-37

Latar Belakang. Baja karbon mudah mengalami korosi yang terjadi akibat adanya reaksi elektrokimia antara logam dan lingkungannya. Korosi dapat dihambat dengan penggunaan inhibitor natrium silikat karena dapat membentuk ion silikat yang berperan sebagai pelindung. Salah satu sumber silika yaitu sabut kelapa yang banyak dijumpai di masyarakat dan pemanfaatannya yang kurang maksimal sehingga menjadi limbah. Tujuan. Mengekstraksi dan mengkarakterisasi silika dari abu sabut kelapa dan mengubahnya menjadi natrium silikat serta pengaplikasiannya sebagai inhibitor korosi pada baja karbon St-37. Metode. Ekstraksi silika dari abu sabut kelapa dilakukan dengan penambahan NaOH 4,5 N, karakterisasi silika dilakukan menggunakan FTIR dan XRF, serta pengaplikasian inhibitor natrium silikat pada baja karbon St-37 dilakukan dengan variasi konsentrasi 10, 20, 30, dan 40 ppm, dan waktu perendaman 4, 8, dan 12 hari pada media akuades, air laut, dan asam asetat. Hasil. Ekstraksi silika dari abu sabut kelapa (ASK) diperoleh rendamen sebesar 64,46% yang diperkuat dengan karakterisasi FTIR yang menunjukkan adanya gugus silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si) di dalam ASK dan karakterisasi menggunakan XRF yang menunjukkan kadar silika sebesar 73,31%. Laju reaksi korosi yang paling optimum pada baja karbon St-37 yaitu pelapisan inhibitor 30 ppm pada media asam asetat dengan waktu perendaman 12 hari diperoleh nilai efisiensi inhibisi sebesar 93,03% sehingga inhibitor natrium silikat dari abu sabut kelapa dapat dijadikan sebagai solusi dalam menghambat korosi pada baja karbon. Kesimpulan. Sabut kelapa memiliki kandungan silika yang dapat dijadikan sebagai inhibitor korosi pada karbon St-37.

Kata kunci: abu sabut kelapa; baja karbon St-37; korosi; silika.