Maulana, Fikri (2023) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA (12-24 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUDIANG TAHUN 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K011191029_skripsi_19-12-2023 cover1.png
Download (107kB) | Preview
K011191029_skripsi_19-12-2023 1-2.pdf
Download (665kB)
K011191029_skripsi_19-12-2023 dp.pdf
Download (1MB)
K011191029_skripsi_19-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Stunting merupakan ukuran adanya kekurangan gizi kronis dinyatakan dalam panjang badan menurut umur (PB/U). Stunting pada baduta (12-24 bulan) disebut periode yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Beberapa faktor risiko yang terbukti mempengerahui kejadian stunting pada baduta yaitu sanitasi lingkungan rumah yang buruk, pemberian ASI tidak eksklusif selama enam bulan, pemberian MP-ASI yang tidak sesuai dan riwayat penyakit infeksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuan hubungan dan besarnya risiko sanitasi lingkungan rumah, pengetahuan ibu, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat pemberian MP-ASI dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada baduta (12-24 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Sudiang, Kota Makaasar
tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki baduta usia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sudiang. Sampel dalam penelitian ini sebesar 110 dengan masing-masing 55 untuk sampel kasus maupun sampel kontrol. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik chi-square dan Odds Ratio (OR) dengan tabel kontingensi 2 × 2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan rumah, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat pemberian MP-ASI, dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada baduta (12-24 bulan), dimana sanitasi lingkungan rumah yang buruk berisiko 2.5 kali mengalami kejadian stunting, pemberian ASI yang tidak eksklusif selama 6 bulan berisiko 6.5 kali mengalami kejadian stunting, pemberian MP-ASI yang tidak sesuai berisiko 12.9 kali mengalami kejadian stunting dan riwayat penyakit infeksi berisiko 5.8 kali mengalami kejadian stunting pada baduta. Sedangkan pengetahuan ibu merupakan faktor risiko yang tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kejadian stunting pada baduta (12-24 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Sudiang, Kota Makassar tahun 2023.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 18 Dec 2024 01:06 |
Last Modified: | 18 Dec 2024 01:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40350 |