Analisis Penerapan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2013 tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Laktasi Dan Fasilitas Tempat Penitipan Anak pada Kantor Pemerintah Kabupaten Maros

Masalah pemberian ASI menjadi salah satu issue di Indonesia. Rendahnya konsumsi ASI bagi bayi, salah satu penyebabnya adalah lingkungan yang belum kondusif mendukung ibu untuk dapat memberikan ASI eksklusif serta gencarnya penggunaan susu formula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2013 tentang penyediaan fasilitas ruang laktasi dan tempat penitipan anak pada Kantor Pemerintah Kabupaten Maros serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktiptif dimana data yang diperoleh berasal dari wawancara langsung dan naskah wawancara (kuesioner, catatan lapangan, memo). Metode penelitian kualitatif ini menggambarkan realita empirik secara mendalam dan terperinci.
Hasil peneitian menujukkan bahwa Kantor Pemerintah Kabupaten Maros memiliki ruang laktasi yang lengkap sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2013 dan dilengkapi dengan Poliklinik dan Tempat Penitipan Anak (TPA). TPA ini dikhususkan bagi pegawai wanita yang memiliki anak Balita. TPA ini juga menyediakan ruang laktasi dan playground pada tiga Dinas Layanan yakni Dinas Kesehatan, Dinas Catatan Sipil, dan Dinas Perizinan, serta layanan satu pintu yang di peruntukkan bagi pengguna jasa layanan yang kerap membawa anaknya dalam pengurusan berkas atau layanan kesehatan.