ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU BULAT PADA INDUSTRI KAYU LAPIS PT. SUMBER GRAHA SEJAHTERA LUWU

Ulfa Fausy Mesyia (M111 14 062). Analisis Kebutuhan Bahan Baku Kayu Bulat Pada Industri Kayu Lapis PT. Sumber Graha Sejahtera di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan di bawah bimbingan Makkarennu dan Ridwan.
Tantangan yang dihadapi oleh industri kehutanan khususnya industri kayu lapis adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan bahan baku (kayu bulat) dengan ketersediaan kayu bulat. Ketersediaan bahan baku merupakan salah satu syarat utama bagi industri dalam menjaga kontinuitas proses produksi. Ketersediaan bahan baku akan mempengaruhi kelancaran produksi, apabila terjadi kekurangan bahan baku akan menghambat proses produksi. Bahan baku kayu bulat yang digunakan pada SGS terdiri atas tiga kelompok kayu, yakni kelompok meranti, rimba campuran, dan kayu indah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan bahan baku kayu bulat pada industri kayu lapis SGS selama 5 tahun kedepan (2018-2022). Penelitian ini telah dilaksanakan sejak bulan Oktober 2018 dan dilaksanakan di PT. Sumber Graha Sejahtera Luwu, Kab. Luwu, Sulawesi Selatan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil, berdasarkan data time series selama 10 tahun terakhir. Hasil studi menunjukkan bahwa kebutuhan kayu bulat untuk kelompok meranti akan mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 86.556,58 m3. Sementara itu untuk kelompok rimba campuran dan kayu indah akan mengalami penurunan secara signifikan yang memiliki rata-rata sebesar 50.869 m3 dan 455,95 m3.
Kata Kunci: kayu lapis, kayu bulat, bahan baku, peramalan.