FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA SAWARU KECAMATAN CAMBA KABUPATEN MAROS

Pestisida termasuk bahan kimia yang menjadi salah satu penyebab penyakit kulit akibat kerja. Salah satu penyakit kulit akibat kerja yang paling banyak dijumpai yaitu dermatitis akibat kerja. Dermatitis akibat kerja adalah gangguan yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1990–2017, tercatat angka kejadian dermatitis secara global pada tahun 2007–2017 adalah 13,0%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak pada petani pengguna pestisida di Desa Sawaru kecamatan Camba Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah petani pengguna pestisida di Desa Sawaru yang berjumlah 84 orang dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia (p=0,000) dengan terhadap kejadian dermatitis kontak, masa kerja (p=0,003) terhadap kejadian dermatitis kontak, penggunaan APD (p=0,000) terhadap kejadian dermatitis kontak, dan personal hygiene (p=0,000) terhadap kejadian dermatitis kontak pada petani pengguna pestisida di Desa Sawaru. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=1,000) dan lama kontak (p=0,377) terhadap kejadian dermatitis kontak pada petani pengguna pestisida di Desa Sawaru.
Bagi petani pengguna pestisida disarankan agar bisa mengurangi penggunaan pestisida, menggunakan pestisida yang ramah lingkungan, menggunakan pestisida di waktu yang tepat saat menyemprot, menggunakan pestisida dari bahan organik, lebih memperhatikan personal hygiene dan menggunakan APD yang baik.