Aprianti, Aprianti (2023) Pertumbuhan Bibit Setek Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Pada Berbagai Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Ekstrak Akar Putri Malu. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G011181414_skripsi_14-09-2022 cover1.jpg
Download (225kB) | Preview
G011181414_skripsi_14-09-2022 bab 1-2.pdf
Download (465kB)
G011181414_skripsi_14-09-2022 dapus.pdf
Download (690kB)
G011181414_skripsi_14-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian ekstrak akar putri malu terhadap pertumbuhan bibit setek nilam. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan (Experimental Farm), Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 22 m dpl, yang berlangsung dari September hingga Desember 2021. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial 2 faktor menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebagai rancangan lingkungan. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak akar putri malu yang terdiri atas 5 taraf, yaitu 0 mL/L (kontrol), 5 mL/L, 10 mL/L, 15 mL/L dan 20 mL/L, sedangkan faktor kedua adalah frekuensi pemberian ekstrak akar putri malu yang terdiri atas 3 taraf, yaitu pemberian sebanyak 2 kali, pemberian sebanyak 3 kali dan pemberian sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi ekstrak akar putri malu 10 mL/L dengan frekuensi pemberian ekstrak akar putri malu sebanyak 4 kali memberikan hasil terbaik pada parameter kandungan klorofil a (225,50 μmol/m2), kandungan klorofil b (91,30 μmol/m2) dan klorofil total (324,04 μmol/m2). Konsentrasi ekstrak akar putri malu 20 mL/L memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah daun 4, 8 dan 10 MST (22,94 helai/tanaman, 37,89 helai/tanaman dan 46,17 helai/tanaman), luas daun 10 MST (21,26 cm2/tanaman), jumlah akar (47,94 helai/tanaman), bobot basah akar (9,64 g/tanaman), bobot kering akar (1,11 g/tanaman), bobot biomassa basah tanaman (31,14 g/tanaman) dan bobot biomassa kering tanaman (4,71 g/tanaman), sedangkan konsentrasi ekstrak akar putri malu 10 mL/L memberikan hasil terbaik pada parameter panjang akar (23,52 cm/tanaman) dan volume akar (7,94 mL/tanaman). Frekuensi pemberian ekstrak akar putri malu sebanyak 3 dan 4 kali memberikan hasil terbaik pada parameter persentase setek tumbuh (100,00 %). Karakter yang berkorelasi positif sangat nyata dengan bobot biomassa kering tanaman adalah jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, volume akar, bobot basah akar, bobot basah batang, bobot basah tunas, bobot biomassa basah tanaman, bobot kering akar, bobot kering batang dan bobot kering tunas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 05 Dec 2024 01:43 |
Last Modified: | 05 Dec 2024 01:43 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39937 |