Desain Float Pesawat Amfibi Dengan Material Sandiwch Aluminium Foam dan Al 6061-T6 Terhadap Uji Impact Menggunakan Software Abaqus = Float Design of Amphibious Aircraft with Sandiwch Aluminium Foam and Al 6061-T6 Material Against Impact Testing Using Abaqus Software

Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas namun memiliki keterbatasan akses transportasi sehingga melihat potensi tersebut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berupaya mengembangkan pesawat amfibi. Pesawat amfibi yang akan diproduksi merupakan pesawat modifikasi dari N219 standar yang diberi pelampung (float) agar dapat melakukan lepas landas dan mendarat di perairan. Pengembangan struktur float harus mempertimbangkan material yang dipilih untuk mengoptimalkan pesawat tersebut. Jika tidak tepat memilih bahan material yang akan digunakan untuk bahan float akan menimbulkan pengurangan daya angkat yang dihasilkan oleh pesawat ini sebelumnya. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan kekuatan struktur dari penggunaan material sandwich aluminium foam dan aluminium 6061-T6 terhadap impak yang diterima, pengaruh variasi ketebalan inti sandwich aluminium foam dengan konfigurasi 3 mm, 5 mm, dan 7 mm, pengaruh variasi kecepatan pendaratan yaitu 62 knot dan 76 knot serta pengaruh variasi beban pesawat yaitu 3.7 ton, 4.3 ton, dan 4.8 ton. Penelitian ini dilakukan secara simulasi numerik dengan pengujian dinamis dengan mencari nilai tegangan maksimum von mises dan total energy absortion (TEA). Validasi hasil yang dilakukan dengan cara melakukan uji coba sampel berdasarkan kondisi parameter dari penelitian lain yang serupa dan membandingkan hasilnya. Dari hasil simulasi didapatkan tegangan maksimum von mises paling besar yaitu 289.590 MPa yang terdapat pada material aluminium 6061-T6 dengan kondisi kecepatan pendaratan 76 knot dan beban 4.8 ton. Total energy absortion terbesar yaitu 279759.8779 J ada pada material SAF 7 mm dengan kondisi kecepatan 76 knot dan beban 4.8 ton. Tegangan maksimum von mises paling kecil yaitu 110.955 MPa terdapat pada material SAF 7 mm dengan kondisi kecepatan 62 knot dan beban 3.7 ton. Total energy absortion terkecil yaitu 254710.4275 J ada pada material SAF 3 mm dengan kondisi kecepatan 62 knot dan beban 3.7 ton. Dari hasil simulasi didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan matrial sandwich aluminium foam lebih baik daripada aluminium 6061-T6 serta variasi ketebalan inti sandwich aluminium foam juga memengaruhi tegangan maksimum von mises dan TEA, dimana semakin tebal intinya maka semakin rendah nilai von mises didapatkan. Namun berbanding terbalik dengan nilai TEA yang semakin besar diperoleh.

Keywords : Amfibi ,Float, Sandwich Aluminium Foam, Tegangan Maksimum, Total Energy Absortion, Aluminium 6061-T