Keuntungan Usahatani Melalui Kemitraan Petani Padi Varietas Membramo (Studi Kasus UD Andhika Tani)

Benih memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas
dan hasil panen padi, dan untuk mendapatkan benih berkualitas tinggi diperlukan
proses sertifikasi yang menyeluruh. Ketersediaan benih yang memadai dan tepat waktu
menjadi masalah bagi petani padi, sehingga mereka perlu mendirikan usaha
penangkaran benih untuk menjamin ketersediaan benih yang terjangkau dan cukup.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan analisis rinci tentang dinamika
kolaborasi antara petani dan perusahaan penangkaran benih, menentukan keuntungan
finansial petani yang terlibat dalam kemitraan dengan penangkar benih dibandingkan
dengan yang tidak, dan mengevaluasi kelangsungan hidup bisnis penangkaran benih.
Para peneliti menggunakan pendekatan studi kasus, dengan melibatkan 17 petani
mitra dan manajer perusahaan penangkar benih, UD Y, sebagai sumber informasi. Para
peneliti mengumpulkan data tentang struktur biaya, pendapatan, dan kelayakan bisnis
dari penangkar benih sebelum dan sesudah bermitra. Selain itu, penelitian ini juga
mengkaji pengaruh kemitraan terhadap petani penangkar benih. Data menunjukkan
bahwa kemitraan ini mengikuti pola perdagangan pada umumnya, dimana perusahaan
berperan dalam mempromosikan produksi mitra dan menyediakan benih padi. Petani
setelah bermitra memperoleh pendapatan sebesar Rp7.625.000 untuk benih dasar,
Rp33.920.400 untuk benih pokok, dan Rp40.778.666 untuk benih sebar. Sebelum
membentuk kemitraan, petani mendapatkan Rp27.922.000 dari benih pokok, dan
Rp33.000.666 dari benih sebar. Setiap siklus produksi, perusahaan mitra penangkar
benih menghasilkan Rp238.484.800 dengan memproses benih dasar, benih pokok, dan
benih sebar varietas Membramo dan nilai R/C sebesar 1,38. Disarankan untuk
membangun struktur kolaborasi antara petani penangkar benih dan perusahaan mitra
untuk meningkatkan pendapatan petani, memasok benih bersertifikat lokal, dan
meningkatkan produksi dan ketahanan pangan.