Penerapan Regresi Nonparametrik Birespon dengan Penaksir B-Spline pada Data Longitudinal

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak atau balita yang bercirikan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia, hal ini disebabkan adanya asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama. Terdapat hubungan antara tinggi badan dan asupan gizi pada balita stunting. Oleh karena itu, diperlukan metode statistik untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang diduga terhadap kasus stunting yang diukur melalui aspek tinggi badan dan asupan gizi. Penelitian ini menggunakan metode regresi nonparametrik birespon dengan penaksir B-Spline yang diaplikasikan pada data longitudinal. Data longitudinal dapat ditunjukkan pada data kasus stunting yang diamati pada setiap kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016 hingga 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan bentuk estimasi regresi nonparametrik birespon dengan penaksir B-Spline, dan diterapkan pada data kasus stunting. Hasil analisis yang diperoleh, didapatkan estimasi model B-Spline terbaik untuk persentase dari jumlah balita pendek dan balita gizi kurang berdasarkan nilai GCV terkecil adalah dengan menggunakan orde kuadratik dengan kombinasi titik knot (1,2,2,1,2) untuk balita pendek dan (1,1,2,2,2) untuk balita gizi kurang. Selain dari itu, diketahui bahwa bayi dengan bayi dengan berat badan lahir rendah, pemberian ASI eksklusif, riwayat imunisasi dasar lengkap, akses sanitasi yang layak, dan penduduk miskin berpengaruh terhadap persentase dari jumlah balita pendek dan balita gizi kurang.