Hauteas, Evelyn Novita (2023) KARAKTERISTIK PENYAKIT ATRESIA BILIER DI RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE JANUARI 2019 – JANUARI 2023 = CHARACTERISTICS OF BILIARY ATRESIA DISEASE AT WAHIDIN SUDIROHUSODO HOSPITAL MAKASSAR PERIOD JANUARY 2019 – JANUARY 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011201070_skripsi_29-01-2024 cover1.png
Download (96kB) | Preview
C011201070_skripsi_29-01-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (661kB)
C011201070_skripsi_29-01-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (432kB)
C011201070_skripsi_29-01-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 20 November 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Atresia bilier merupakan suatu kolangiopati obliterasi progresif yang terjadi pada neonatus. Hal ini dapat mengakibatkan fibrosis dan sirosis hati yang dapat mengakibatkan kematian sehingga menjadikan atresia bilier sebagai indikasi utama transplantasi hati pada anak. Secara klinis, pasien dengan atresia bilier memiliki tiga trias, yakni ikterus, feses dempul, dan hepatomegali. Insidensi atresia bilier dilaporkan antara 1:8.000 hinga 1:21.000 kelahiran hidup di dunia. Angka kelahiran hidup di Indonesia 4,5 juta per tahun dan diperkirakan neonatus yang lahir dengan atresia bilier memiliki jumlah sebanyak 300 sampai 450 bayi di setiap tahunnya. Atresia bilier memiliki tingkat mortalitas yang tinggi sehingga apabila tidak dilakukan penanganan dapat berakibat fatal. Deteksi dini dalam menegakkan diagnosis atresia bilier sangat mempengaruhi keberhasilan pembedahan Kasai hepatoportoenterostomi.
Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien atresia bilier di RSUP Wahidin Sudirohusodo periode Januari 2019 – Januari 2023.
Metode Penelitian: Observasional deskriptif dengan menggunakan data sekunder rekam medis pasien atresia bilier yang diperoleh dari RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari 2019 – Januari 2023.
Hasil: Dari total 18 sampel pasien atresia bilier yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi penelitian, distribusi kejadian atresia bilier berdasarkan usia terbanyak pada usia bayi (1 bulan - <1 tahun) sebesar 77,8%, usia gestasi terbanyak pada bayi yang lahir aterm atau cukup bulan sebesar 77,8%, usia maternal terbanyak pada bayi yang lahir dengan usia maternal pada usia produktif (20 – 34 tahun) sebesar 72,2%, jenis kelamin memiliki proporsi yang sama, yaitu perempuan 50% dan laki-laki 50%, gejala ikterus persisten dimiliki oleh semua pasien sebesar 100%, sebagian besar pasien memiliki gejala feses dempul sebesar 72,2%, sebagian besar pasien tidak memiliki gejala urin gelap sebesar 83,3%, sebagian besar pasien memiliki tanda hepatomegali sebesar 66,7%, seluruh pasien melakukan tes fungsi hati dan USG abdomen masing-masing sebesar 100% dan 100%, sebagian besar pasien melakukan pemeriksaan MRCP sebesar 83,3%, pasien yang menjalani bedah Kasai memiliki proporsi yang sama dengan jumlah masing-masing 50% menjalani bedah dan 50% tidak menjalani bedah, dan luaran pasien terbanyak pada luaran hidup sebesar 61,1%.
Keywords : Atresia Bilier, Usia, Usia Gestasi, Usia Maternal, Jenis kelamin, Ikterus Persisten, Feses Dempul, Urin Gelap, Hepatomegali, Tes Fungsi Hati, USG Abdomen, MRCP, bedah Kasai, Luaran
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biliary Atresia, Age, Gestational Age, Maternal Age, Gender, Persistent Jaundice, Acholic Stools, Dark Urine, Hepatomegaly, Liver Function Tests, Abdominal Ultrasound, MRCP, Kasai surgery, Outcome. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 22 Nov 2024 00:35 |
Last Modified: | 22 Nov 2024 00:35 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39720 |