Peranan Hakim Adat Pendamai dalam Penyelesaian Sengketa di Wilayah Adat Lemo ( Perspektif Antropologi Hukum) = The Role of Reconciling Customary Judges in Dispite Resolution in the Lemo Customary Area (Legal Anthotopology Perspective)


Patasik, Kezia Dechantika (2024) Peranan Hakim Adat Pendamai dalam Penyelesaian Sengketa di Wilayah Adat Lemo ( Perspektif Antropologi Hukum) = The Role of Reconciling Customary Judges in Dispite Resolution in the Lemo Customary Area (Legal Anthotopology Perspective). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
B011201287_skripsi_27-06-2024 cover1.png

Download (77kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
B011201287_skripsi_27-06-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (399kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
B011201287_skripsi_27-06-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (152kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
B011201287_skripsi_27-06-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 18 November 2026.

Download (559kB)

Abstract (Abstrak)

KEZIA DECHANTIKA PATASIK (B011201287). Peranan Hakim Adat Pendamai Dalam Penyelesaian Sengketa Di Wilayah Adat Lemo (Perspektif Antropologi Hukum). Dibimbing oleh Wiwie Heryani sebagai
Pembimbing Utama dan Rastiawaty sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Hakim Adat Pendamai dalam menyelesaikan sengketa di Wilayah Adat Lemo serta mengetahui efektivitas Hakim Adat Pendamai dalam menyelesaikan sengketa di Wilayah Adat Lemo ditinjau dari Antropologi Hukum. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif secara induktif. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu wilayah adat yang terletak di Kelurahan Lemo, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan Hakim Adat Pendamai, tokoh masyarakat, dan masyarakat yang terlibat dalam proses penyelesaian sengketa serta
melalui studi dokumen yang berhubungan dengan proses penyelesaian sengketa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Hakim Adat Pendamai sebagai garda terdepan dalam penanganan dan penyelesaian sengketa yang timbul dalam masyarakat meliputi proses pelaporan, musyawarah, dan kesimpulan. Metode yang digunakan ialah mediasi yang bertujuan untuk mendamaikan kedua belah pihak dengan sistem kekeluargaan. Putusan yang dihasilkan akan bersifat mengikat dan final apabila kedua pihak bersepakat menerima kesimpulan yang ditawarkan oleh Hakim Adat Pendamai. Hakim Adat Pendamai dalam melaksanakan tugasnya sudah berjalan efektif karena telah memenuhi kriteria preventif, kuratif, dan fasilitatif yang ditandai dengan sebagian besar kasus yang dilaporkan dapat diselesaikan dengan baik serta mendapat respon yang positif dari kalangan masyarakat. Dari perspektif Antropologi Hukum, penyelesaian sengketa melalui Hakim Adat Pendamai mencerminkan budaya masyarakat mempengaruhi cara penyelesaian sengketa yang muncul dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai komitmen masyarakat Wilayah Adat Lemo dalam melestarikan adat dan budayanya.

Kata Kunci: Antropologi Hukum, Hakim Adat Pendamai, Penyelesaian Sengketa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Dispute Resolution, Legal Anthropology, Reconciling Customary Judge.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 21 Nov 2024 03:36
Last Modified: 21 Nov 2024 03:36
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39608

Actions (login required)

View Item
View Item