HARMONISASI ANTITESIS PASSAMPO SIRI’ DAN IUS CONSTITUTUM SEBAGAI KEBIJAKAN PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL MELALUI JALUR ANTILITIGASI DI KABUPATEN SIDRAP = HARMONIZATION OF PASSAMPO SIRI’ ANTITHESIS AND IUS CONSTITUTUM AS A POLICY FOR PREVENTING SEXUAL VIOLENCE THROUGH ANTI-LITIGATION IN SIDRAP REGENCY

WAFIQ AZIZAH (B011201281). “Harmonisasi Antitesis Passampo Siri' dan Ius Constitutum Sebagai Kebijakan Pencegahan Kekerasan Seksual Melalui Jalur Antilitigasi di Kabupaten Sidrap”. Dibimbing oleh Andi Tenri Famauri Rifai sebagai Pendamping.
Perkawinan pada praktik Passampo Siri’ bertentangan dengan ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), karena perkawinan yang dilakukan sering kali mengesampingkan persetujuan salah satu pihak yang akan dinikahkan. UU TPKS mengatur bahwa perkawinan anak merupakan suatu pemaksaan perkawinan, sedangkan dalam praktik Passampo Siri’ pihak korban sering kali masih tergolong usia anak sehingga hal inilah yang menjadi pertentangan antara praktik Passampo Siri’ dan UU TPKS. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik Passampo Siri’ dalam perspektif UU TPKS serta mendeskripsikan konsep harmonisasi antitesis melalui jalur antilitigasi dalam menyelesaikan ketidaksesuaian kearifan lokal Passampo Siri’ dengan UU TPKS di Kabupaten Sidrap. Riset ini menggunakan metode kualitatif melalui proses wawancara mendalam dengan tipe wawancara tidak terstruktur bersama 14 orang narasumber dan Focus Group Discussion (FGD) melalui purposive sampling dengan 6 orang narasumber. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi dan analisis deskriptif argumentatif. Hasil menunjukkan bahwa praktik Passampo Siri’ bertentangan dengan UU TPKS. Selain itu, pemaksaan perkawinan dalam praktik Passampo Siri’ dapat diselesaikan melalui musyawarah dengan tetap memperhatikan nilai dan norma yang hidup di dalam masyarakat untuk mencapai harmonisasi.

Keywords : Passampo Siri’, Kekerasan Seksual, Perkawinan.