Pengaruh Metode Emotional Demonstration Terhadap Perilaku Pencegahan Stroke Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Panaikang Kabupaten Sinjai

Latar Belakang: Stroke sebesar 10% dari seluruh kematian di dunia merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit jantung koroner (13%) dan kanker (12%), Sulawesi Selatan berada pada urutan ke 17 (10.6%) tertinggi yang memiliki pasien penyakit stroke. Intervensi untuk menguragi angka kejadian stroke salah satunya dengan edukasi Emotional Demonstrasi (Emo Demo). Tujuan: untuk menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang pencegahan stroke sebelum dan sesudah edukasi melalui emo demo dan edukasi metode ceramah menggunakan leafleat. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan The Nonequivalent Control Group Design, populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berumur 35-44 tahun dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Panaikang, dengan jumlah sampel 68 responden. Teknik pengambiln sampel adalah accidental sampling, Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Dilaksanakan pada bulan Mei 2022 di Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxom dan Uji Mann-Whitney. Hasil: Ada peningkatan skor pengetahuan responden menggunakan metode emo demo dengan rata-rata skor awal (3.03) setelah posttest 1 (13.9) dengan (p<0.001). Ada peningkatan skor pengetahuan responden menggunakan metode ceramah dengan rata-rata skor awal (4.5) setelah posttest 1 (13.41) dengan (p<0.001). Ada peningkatan skor sikap responden menggunakan metode emo demo dengan rata-rata skor awal (40.91) setelah posttest 1 (53.91) dengan (p<0.001). Ada peningkatan skor sikap responden meggunakan metode ceramah dengan rata-rata skor awal (40.06) setelah posttest 1 (51.15) dengan (p<0.001). Ada peningkatan skor tindakan responden menggunakan metode emo demo dengan rata-rata skor awal (4.9) setelah posttest 1 (9.35) dengan (p<0.001). Ada peningkatan skor tindakan responden menggunakan metode ceramah dengan rata-rata skor awal (6.91) setelah posttest 1 (9.03) dengan (p<0.001). Kesimpulan: ada perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan edukasi emo demo dan edukasi ceramah dengan nilai p= 0,000<0,005 namun peningkatan berdasarkan nilai rata-rata peningkatan signifikan terjadi pada kelompok intervensi menggunakan edukasi emo demo. Saran: Untuk peneliti selanjutnya lebih mengembangkan variabel selain dari variabel yang telah digunakan.