Tenri Dolong, Andi Massalangka (2024) Estimasi cadangan karbon pada berbagai sistem agroforestri berbasis kakao di Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
G011181314_skripsi_10-09-2024 bab 1-2.pdf
Download (987kB)
G011181314_skripsi_10-09-2024 cover1.jpg
Download (195kB) | Preview
G011181314_skripsi_10-09-2024 dp.pdf
Download (785kB)
G011181314_skripsi_10-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Kondisi lingkungan yang paling marak diperbincangkan sampai saat ini ialah global warming (pemanasan global). Pemanasan global dipengaruhi oleh gas rumah kaca (GRK) dan peningkatan tersebut dapat mengakibatkan fenomena anomali iklim. Mitigasi yang dapat dilakukan terkait permasalahan tersebut ialah dengan mengendalikan konsentrasi karbon. Tujuan. Mempelajari potensi cadangan karbon pada sistem agroforestri berbasis kakao. Metode. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. Menggunakan metode cara cepat dan terpadu untuk menilai cadangan karbon pada tutupan lahan (RaCSA/Rapid Carbon Stock Appraisal). Pengukuran cadangan karbon dilakukan dengan 4 komponen yaitu: biomassa pohon, biomassa tanaman bawah, nekromassa, seresah dan bahan organik tanah. Pengukuran biomassa pohon mengunakan metode non destruktif dan diperkirakan dengan menggunakan persamaan allometrik. Biomassa tumbuhan bawah dan serasah mengunakan metode destruktif. Penentuan cadangan karbon tanah dilakukan dengan dua tahapan yaitu mengambil sampel tanah dan penaksiran cadangan karbon tanah. Cadangan karbon di dalam tanah dihitung berdasarkan data kerapatan isi dan kadar C organik dari setiap lapisan. Hasil. Cadangan karbon tumbuhan pada sistem agroforestri kompleks 1 memiliki total stok karbon sebesar 108,31 ton/ha, agroforestri kompleks 2 sebesar 59,84 ton/ha, agroforestri sederhana sebesar 46,32 ton/ha. Cadangan karbon tanah pada sistem agroforestri kompleks 1 sebesar 89,10 ton/ha, agroforestri kompleks 2 sebesar 88,80 ton/ha, agroforestri sederhana sebesar 88,80 ton/ha. Pada 2 kompenen tersebut cadangan karbon pada sistem agroforestri kompleks 1 mampu mencadangkan karbon sebesar 197,41 ton/ha. Agroforestri kompleks 2 sebesar 148,64 ton/ha, dan agroforestri sederhana sebesar 135,12 ton/ha. Kesimpulan. Sistem agroforestri kompleks berbasis kakao di Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara, memiliki potensi yang lebih tinggi dalam menyerap dan menyimpan cadangan karbon dibandingkan sistem agroforestri sederhana.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username chandra |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 00:52 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 00:52 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39553 |