Eksplorasi Pengalaman Infection Prevention and Control Nurse (IPCN) Dalam Mencegah dan Mengendalikan Healthcare Associated Infection (HAIs) di Rumah sakit wilayah Kota Makassar

NURUL AINANI. Eksplorasi Pengalaman Infection Prevention and Control Nurse (IPCN) Dalam Mencegah dan Mengendalikan Healthcare Associated Infection (HAIs) di Rumah sakit wilayah Kota Makassar (dibimbing oleh Rini Rachmawaty dan Takdir Tahir)
Salah satu ancaman terhadap keselamatan pasien adalah infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan (HAIs). Dampak dari terjadinya HAIs yaitu biaya perawatan yang meningkat, memperpanjang waktu rawat pasien, serta morbiditas dan mortalitas. IPCN adalah perawat yang memiliki fungsi utama atau motor penggerak dari program PPI untuk menjaga agar kejadian infeksi tidak terjadi di rumah sakit. Berdasarkan data awal didapatkan angka kejadian HAIs masih meningkat serta masih terdapat tantangan dari IPCN dalam menangani HAIs. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk mengeksplorasi pengalaman IPCN dalam mencegah dan mengendalikan HAIs di RS. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman dari Infection Prevention and Control Nurse (IPCN) dalam mencegah dan mengendalikan Healthcare Associated Infection (HAIs) di Rumah Sakit Wilayah Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dan menggunakan teknik penyampelan purposif. diperoleh 15 partisipan perawat pencegah dan pengendali infeksi (IPCN) direkrut. Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara langsung, mendalam, serta semi terstruktur. Observasi dan wawancara dilakukan selama 30-60 menit. Analisis data dilakukan berdasarkan tematik dengan menggunakan software open code 4.03 dan keabsahan data dilakukan. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga tema yang muncul dari pengalaman IPCN: (1) Strategi dalam mencegah dan mengendalikan HAIs, (2) Tantangan multifaktor dalam mencegah dan mengendalikan HAIs, dan (3) Harapan dalam mencegahan dan mengendalian HAIs. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengalaman IPCN dalam mencegah dan mengendalikan HAIs di RS wilayah kota makassar belum maksimal. Ditandai dengan adanya tantangan multifaktor dalam mencegah dan mengendalikan HAIs. Temuan ini berkontribusi positif sehingga dapat memberikan wawasan dan pengalaman berharga untuk peningkatan dan pengembangan program pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan