ANALISIS BIONOMIK DAN LINGKUNGAN NYAMUK AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR DBD DI KABUPTEN ENREKANG


Alamsyah, Dicky (2023) ANALISIS BIONOMIK DAN LINGKUNGAN NYAMUK AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR DBD DI KABUPTEN ENREKANG. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of K012202036_tesis_28-04-2023 cover1.jpg]
Preview
Image
K012202036_tesis_28-04-2023 cover1.jpg

Download (259kB) | Preview
[thumbnail of K012202036_tesis_28-04-2023 bab 1-3.pdf] Text
K012202036_tesis_28-04-2023 bab 1-3.pdf

Download (959kB)
[thumbnail of K012202036_tesis_28-04-2023 dp.pdf] Text
K012202036_tesis_28-04-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of K012202036_tesis_28-04-2023.pdf] Text
K012202036_tesis_28-04-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

DICKY ALAMSYAH, Analisis Bionomik dan Lingkungan Nyamuk Aedes Aegypti Sebagai Vektor DBD di Kabupaten Enrekang (dibimbimg oleh Hasanuddin Ishak dan Syamsuar)

Demam Berdarah Dengue merupakan masalah kesehatan yang utama di Kabupaten Enrekang. Jumlah kasus Deman Berdarah Dengue di Kabupaten Enrekang dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi yang signifikan. Data bionomik dan lingkungan nyamuk Aedes Aegypti di kabupaten Enrekang belum tersedia sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bionomik dan lingkungan nyamuk Aedes Aegypti dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di kabupaten Enrekang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah penderita DBD di Kabupaten Enrekang pada tahun 2021. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua rumah yang pernah menderita kasus DBD pada tahun 2021 di Kabupaten Enrekang sebanyak 62 kasus dan 62 sampel kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara keberadaan jentik pada penampungan air (OR=14.527), keberadaan telur pada ovitrap (OR=20.798), Kelembaban ruangan (OR=0.112), kepadatan hunian (OR=4.155), keberadaan tempat perkembangbiakan (OR=11.979), keneradaan tempat peristirahatan (OR= 4.772) dengan masing – masing nilai (p = 0,000), kondisi suhu ruangan (OR=2.722) dengan (p = 0,007), PH air (OR=6.407) dengan (p = 0,001) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten enrekang. Sedangkan perilaku menggigit (OR=1.298) dengan (p = 0,470) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di kabupaten Enrekang. Diharapkan kepada dinas kabupaten Enrekang untuk memberikan pengawasan dan pembinaan kepada masyarakat untuk lebih fokus melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta dapat membentuk kader jumantik di setiap desa atau kelurahan guna dalam mengontrol populasi jentik nyamuk disetiap desa/kelurahan maupun dusun.

DICKY ALAMSYAH, Binomic and Environmental Analysis of the Aedes Aegypti Mosquito as a Dengue Vector in Enrekang District (supervised by Hasanuddin Ishak and Syamsuar)

Dengue Hemorrhagic Fever is a major health problem in Enrekang District. The number of Dengue Hemorrhagic Fever cases in Enrekang Regency has experienced significant fluctuations from year to year. Bionomic and environmental data of Aedes Aegypti mosquitoes in Enrekang District are not yet available, so this study aims to see the bionomic and environmental effects of Aedes Aegypti mosquitoes on the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Enrekang District.

This type of research is analytic observational research using a case control study approach. The population in this study were all houses with DHF in Enrekang Regency in 2021. All of the houses in Enrekang District that had experienced DHF cases in 2021 are total of 62 cases and 62 control samples were used as the samples for this research. Complete sampling was used for the sampling method.

The results showed that there was a significant relationship between the presence of larvae in water reservoirs (OR=14.527), the presence of eggs in ovitraps (OR=20.798), room humidity (OR=0.112), occupancy density (OR=4.155), presence of breeding sites (OR = 11.979), the condition of the resting place (OR = 4.772) with each value (p = 0.000), room temperature conditions (OR = 2.722) with (p = 0.007), water PH (OR = 6.407) with (p = 0.001 ) with the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Enrekang District. Meanwhile, biting behavior (OR=1.298) and (p=0.470) did not have a significant relationship with the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Enrekang district. It is hoped that the Enrekang district office will provide supervision and guidance to the community to focus more on eradicating mosquito nests and be able to form jumantik cadres in each village or sub-district in order to control the mosquito larvae population in each village/sub-district and hamlet.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 19 Nov 2024 02:50
Last Modified: 19 Nov 2024 02:50
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39488

Actions (login required)

View Item
View Item