Pengaruh campuran pakan komersil dengan tepung rumput laut Ulva lactuca terhadap hubungan panjang-berat dan faktor kondisi ikan bandeng (Chanos chanos)

Latar belakang. Ikan bandeng (Chanos chanos) termasuk ikan yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi sehingga memiliki nilai strategis dalam ketahanan pangan. Salah satu kendala pemeliharaan ikan bandeng adalah pembudidaya hanya bergantung pada pakan alami yang ada di tambak karena harga pakan komersil yang mahal. Bahan baku pakan komersil masih bergantung pada impor sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi ketergantungan tersebut dengan cara memanfaatkan bahan baku lokal. Pemanfaatan dapat dilakukan denga cara mencampurkan pakan komemersil dengan bahan lokal pada pemeliharaan ikan bandeng. Salah satu bahan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk campuran pakan adalah rumput laut Ulva Lactuca karena memiliki kandungan nutrisi fungsional, vitamin dan mineral yang lengkap. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio pakan komersil dengan tepung U. lactuca dengan yang terbaik terhadap hubungan panjang-berat dan faktor kondisi benih ikan bandeng. Metode. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan empat perlakuan rasio campuran pakan komersil (PK) Hi Pro Vite dengan tepung U. lactuca (TU) yaitu: A (100% PK), B (75% PK : 25% TU), C (50% PK : 50% TU) dan D (25% PK : 75% TU). Parameter penelitian adalah hubungan panjang-berat dan faktor kondisi benih ikan bandeng. Hasil. Parameter hubungan panjang-berat pada perlakuan A memiliki pola hubungan alometrik positif dengan nilai 3,0062 dan pada perlakuan B, C, dan D memiliki pola hubungan alometrik negatif dengan nilai masing-masimg 2,7405; 2,9310 dan 2,8345. Berdasarkan analisis ragam menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh (p > 0.05) terhadap hubungan panjang-berat dan faktor kondisi benih ikan bandeng. Kesimpulan. Perlakuan campuran pakan komersil H-Pro-Vite dengan tepung rumput laut U. lactuca memberikan hasil yang sama terhadap hubungan panjang-berat dan faktor kondisi benih ikan bandeng (C. chanos), namun perlakuan A menghasilkan pertumbuhan berat lebih cepat (alometrik positif) dan perlakuan B, C dan D menghasilkan pertumbuhan panjang lebih cepat (alometrik negatif), sedangkan pada faktor kondisi semua perlakuan menghasilkan benih ikan bandeng yang berisi (gemuk).