ANALISIS STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENGUATAN RESILIENSI DAERAH RAWAN BENCANA DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

ANDI M. FERIAN MAHA PUTRA PARIAL. Analisis Strategi Pemerintah dalam Penguatan Resiliensi Daerah Rawan Bencana di Kabupaten Polewali Mandar (dibimbing oleh Nurlinah dan Suhardiman Syamsu).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemerintah kabupaten polewali mandar dalam peningkatan resiliensi daerah rawan bencana alam melaui mitigasi, kesiapsiagaan dan rekonstruksi . Jenis penelitian ialah deskriptif kualitatif yang memberikan penjelasan tentang upaya dan strategi pemerintah dalam meningkatkan resiliensi masyarakat daerah rawan bencana alam di kabupaten Polewali Mandar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam jenis bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, yakni bencana banjir, banjir bandang, kekeringan, cuaca ekstrim, tanah longsor dan bencana kebakaran hutan dan lahan. Bencana yang ekstrem dapat membuat seseorang merasa depresi, cemas, stres, dan somatisasi. Dukungan kebijakan dan program yang tepat dapat meningkatkan tingkat resiliensi penduduk, sehingga dapat mengolah kognitif serta afektif secara positif terhadap hal yang dihadapinya. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar mengembangkan kebijakan pengaturan bencana yang efisien dalam peningkatan resiliensi melalui peningkatan pencegahan dini dan mitigasi yang terdiri dari pengurangan frekuensi dampak banjir melalui sumur biopori, restorasi sungai, penguatan lereng dan pemanfaatan air. Dari sisi kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana pemerintah melakukan penguatan system informasi dan jalur evakuasi, penguatan sarana dan prasarana pengungsian, serta pemulihan dan rekonstruksi pasca bencana melalui pemulihan cepat penting pasca bencana dan perbaikan rumah penduduk pasca bencana. Dengan dukungan kebijakan pemerintah tersebut diharapkan masyarakat bisa beradaptasi dengan cepat apabila terjadi bencana selanjutnya dan menimalisasi terjadinya kerusakan.