STRATEGI JERMAN DALAM MENDORONG TRANSISI ENERGI DARI NON-RENEWABLE ENERGY KE RENEWABLE ENERGY DI INDONESIA

Maya Handayani BL, E061191094, “STRATEGI JERMAN DALAM MENDORONG TRANSISI ENERGI DARI NON-RENEWABLE ENERGY KE RENEWABLE ENERGY DI INDONESIA”, di bawah bimbingan Dr. H. Adi Suryadi B, MA selaku Pembimbing I dan Aswin Baharuddin, S. IP, MA selaku Pembimbing II, Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi Jerman dalam mendorong transisi energi di Indonesia dan mengenai respons Indonesia terhadap upaya transisi energi yang didorong oleh Jerman. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research), di mana data yang diperoleh dari berbagai sumber literatur dan publikasi diolah serta dianalisis secara kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh hasil yang bersifat deskriptif analitik, sehingga dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai strategi Jerman dalam mendorong transisi energi di Indonesia dan merinci respons Indonesia terhadap upaya transisi energi yang didorong oleh Jerman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan konsep norm localization, dimana penelitian ini berupaya menganalisis tentang bagaimana strategi Jerman yang secara aktif bekerja untuk mengadaptasi dan mengimplementasikan norma-norma global yang terkait transisi energi dalam konteks Indonesia yang unik. Selanjutnya penelitian ini akan meninjau respons Indonesia terhadap upaya Jerman untuk mendorong transisi energi di Indonesia dengan melihat bagaimana Indonesia mengadaptasi dan mengintegrasikan norma-norma transisi energi internasional yang diusung Jerman ke dalam konteks nasionalnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Jerman, dalam upayanya untuk mendorong transisi energi di Indonesia, menjalankan strategi sebagai norm entrepreneurship yang berpusat pada kerjasama aktor-aktor lokal dalam membentuk adopsi dan adaptasi norma. Dalam kerja sama dengan pemerintah Indonesia, baik di tingkat nasional maupun sub-nasional, disimpulkan bahwa respon Indonesia terhadap norma-norma internasional yang dipromosikan oleh Jerman terkait transisi energi menunjukkan penerimaan untuk Lokalisasi. Dalam lokalisasi, hasil kelembagaan seperti perluasan tugas dan inovasi prosedural dihasilkan dari penerimaan norma asing yang dimodifikasi secara lokal.