STRATEGI PENINGKATAN PARTISIPASI PEGAWAI TERHADAP PEMANFAATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM (KMS) BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN) = STRATEGIES TO INCREASE EMPLOYEE PARTICIPATION IN THE UTILIZATION OF WEB-BASED KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM (KMS) (CASE STUDY AT THE FINANCIAL AND DEVELOPMENT SUPERVISORY BOARD)

ISABELLA SUKMAWATI ISHAK. Strategi Peningkatan Partisipasi Pegawai Terhadap Pemanfaatan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web (Studi Kasus Di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) (dibimbing oleh Djabir Hamzah dan Nurdjanah Hamid).
Sebagaimana disebutkan dalam Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan, manajemen pengetahuan dapat meningkatkan kinerja organisasi melalui penggunaan pengetahuan yang sudah dimiliki (knowledge reuse) untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan menjadikan organisasi sebagai organisasi pembelajar sehingga organisasi dapat mencapai kondisi yang diinginkan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan salah satu organisasi publik yang telah mengimplementasikan manajemen pengetahuan sejak tahun 2018 yaitu dengan membangun sistem manajemen pengetahuan (KMS), kegiatan Library Café (LC), penetapan dan penyelenggaraan kegiatan Forum Duta KMS, dan komunitas praktisi. Namun pemanfaatan KMS di BPKP masih tergolong sangat rendah ditandai dengan pengguna yang mengakses KMS di tahun 2023 sebesar 29,47% atau 1.706 orang dari keseluruhan jumlah pegawai BPKP. Dari 1.706 user tersebut, persentase user yang mengunggah artikel/tulisan hanya sebesar 7,50% dan persentase user yang memberikan komentar/opini terkait artikel hanya 6,39%. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan KMS di BPKP dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan metode studi kasus. Analisis SWOT dan matriks QSPM digunakan untuk merumuskan strategi dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Berdasarkan hasil analisis menggunakan kuadran SWOT terlihat bahwa strategi yang cocok diterapkan di BPKP adalah strategi progresif dengan terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan KMS dan meraih kemajuan secara maksimal. Adapun hasil QSPM memberikan nilai tertinggi pada strategi terkait teknologi KMS dengan melakukan perbaruan fitur-fitur KMS dan memperbanyak konten pengetahuan KMS.

Keywords : manajemen pengetahuan, sistem manajemen pengetahuan, analisis SWOT, matriks QSPM, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, organisasi sektor publik