Prevalensi dan Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Depresi Pasca Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar Tahun 2024

Latar belakang. Depresi pasca persalinan sering tidak terlihat, dan orang akan mengenalinya sebagai penyakit jika ibu telah melakukan tindakan untuk menyakiti dirinya atau bayinya, seperti membuang, menusuk, atau membunuh. Prevalensi depresi pasca melahirkan di Indonesia adalah berkisar antara 15% - 28%. Tujuan. Untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara usia, tingkat pendidikan, paritas, jenis persalinan, dukungan sosial dengan kejadian depresi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa. Metode. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional study. Besar sampel penelitian adalah 113 ibu nifas yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan Postpartum Social Support Questionnaire (PSSQ). Penelitian dilaksanakan di bulan Mei-Juli 2024. Teknik analisis data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan stata 14 dengan uji chi-square. Hasil. Prevalensi depresi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa adalah sebesar 34,51%. Usia (0,001), paritas (0,002), dukungan sosial (0,000) berhubungan dengan kejadian depresi pasca persalinan (p-value=<0,05). Sedangkan tingkat pendidikan (0,283), jenis persalinan (0,411) tidak berhubungan dengan kejadian depresi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar (p-value=>0,05). Kesimpulan. Terdapat hubungan usia, paritas, dan dukungan sosial dengan kejadian depresi pasca persalinan. Edukasi dini tentang depresi pasca persalinan kepada ibu sejak sebelum melahirkan dan deteksi dini terhadap mereka yang berisiko terkena DPP sangat penting untuk menjaga kesejahteraan ibu nifas dan keluarganya.