Noviani, Noviani (2024) Kemampuan Memangsa Semut Solenopsis sp. (Hymenoptera: Formicidae) Terhadap Empat Tingkat Kepadatan Mangsa Pupa Lalat Buah Bactrocera sp. (Diptera: Tephritidae) pada Tanaman Cabai. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
G011191313_skripsi_07-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
G011191313_skripsi_07-10-2024 cover1.jpg
Download (397kB) | Preview
G011191313_skripsi_07-10-2024 dp.pdf
Download (2MB)
G011191313_skripsi_07-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Cabai telah menjadi salah satu komoditas unggulan hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Lalat buah merupakan hama utama perusak tanaman buah dan sayur di dunia yang mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas produksi cabai. Semut merupakan jenis predator lalat buah yang telah dilaporkan mampu memangsa larva atau pupa lalat buah yang terpental ke tanah hingga imago yang terperangkap, akan tetapi efektivitas predasinya belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan semut dalam menemukan dan memangsa pupa, dan mengetahui kemampuan memangsa semut sebagai predator terhadap berbagai tingkat kepadatan mangsa hama lalat buah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, dan di Experimental Farm Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar yang dilaksanakan pada bulan Juni–September 2023. Penelitian diawali dengan penentuan letak sarang utama semut di area pertanaman cabai sebagai area pengujian, kemudian pengumpulan buah cabai terserang lalat buah, pemeliharaan larva–pupa, dan melaksanakan pengujian pemangsaan semut terhadap mangsa pupa lalat buah. Pengujian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan (5, 10, 15, 20 pupa) yang masing-masing diulang sebanyak tujuh kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode waktu semut menemukan dan memangsa pupa paling lama pada kepadatan 5 pupa dan tercepat pada kepadatan 20 pupa. Populasi semut yang mendatangi mangsa juga terendah pada kepadatan 5 pupa dan tertinggi pada kepadatan 20 pupa. Peningkatan kepadatan mangsa pupa menyebabkan waktu menemukan serta memangsa pupa menjadi lebih singkat dan akan berpengaruh juga pada peningkatan populasi semut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username chandra |
Date Deposited: | 15 Nov 2024 00:55 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 00:55 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39160 |