Keefektifan Mendengar Lagu Bahasa Mandarin Terhadap Kemampuan Pelafalan Konsonan Hambat (Stop) Bahasa Mandarin

Keefektifan Mendengar Lagu Bahasa Mandarin Terhadapp Kemampuan Pelafalan Konsonan Hambat (Stop) Bahasa Mandarin. Dibimbing oleh Dian Sari Unga Waru, S.S., M.TCSOL dan Sukma, S.S., M.TCSOL. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana efektifitas mendengar lagu bahasa Mandarin terhadap kemampuan pelafalan konsonan hambat (stop) bahasa Mandarin serta mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi pelafalan konsonan hambat (stop) bahasa Mandarin melalui media lagu. Teori yang digunakan adalah teori learning resource yang dikemukakan oleh Brewster (2002). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan teknik tes pelafalan menggunakan desain one group pretest-posttest. Sedangkan pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan pemberian kuisioner kepada responden. Sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok angkatan 2020 sebanyak 15 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pelafalan konsonan hambat (stop) bahasa Mandarin setelah mendengar lagu bahasa Mandarin. Dan berdasarkan interpretasi nilai cohen’s d effect size, maka tingkat keefektifan mendengar lagu bahasa Mandarin berada pada kriteria tinggi. Faktor yang memengaruhi pelafalan konsonan hambat bahasa Mandarin melalui media lagu adalah faktor sering mendengar lagu bahasa Mandarin, faktor sering bernyanyi lagu bahasa Mandarin, faktor kualitas pelafalan penyanyi, faktor beat dan tempo lagu, dan faktor minat pribadi terhadap lagu dan musik Mandarin. Serta faktor dari luar lagu yaitu faktor interaksi dengan penutur asli atau guru bahasa Mandarin.