Nurhayat Arif, Nurhayat Arif (2023) ASESMEN FAKTOR RISIKO ANEMIA MELALUI PENILAIAN KONSUMSI ZAT BESI, ENHANCER ZAT BESI, DAN INHIBITOR ZAT BESI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMPE KABUPATEN WAJO. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K021181506_skripsi_14-03-2023 cover1.jpg
Download (261kB) | Preview
K021181506_skripsi_14-03-2023 bab 1-3.pdf
Download (861kB)
K021181506_skripsi_14-03-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah gizi karena meningkatnya kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandungnya, salah satu kekurangan gizi yang banyak dialami yaitu anemia. Anemia terjadi karena kurang konsumsi zat besi dan enhancer zat besi serta mengonsumsi inhibitor zat besi dalam jumlah yang berlebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi zat besi, enhancer zat besi dan inhibitor zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tempe.
Bahan dan metode : jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada 106 ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tempe Kabupaten Wajo menggunakan purposive sampling dengan penentuan kriteria inklusi dan eksklusi. Pola konsumsi yang meliputi jenis, jumlah, dan frekuensi ibu hamil diukur menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionare (SQ-FFQ). Pengambilan data menggunakan kuesioner online (KoboTools). Analisis deksriptif dilakukan menggunakan SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan jenis makanan sumber zat besi yang banyak dikonsumsi responden yaitu telur ayam, dengan frekuensi 1-4 kali/minggu. Mayoritas pola konsumsi zat besi (fe) pada ibu hamil masih kurang, sebesar 99,1% berisiko mengalami anemia. Pola konsumsi zat penghambat/inhibitor zat besi yaitu tanin, sebesar 49,1% dengan frekuensi 1-4 kali/minggu, makanan sumber tanin yang sering dikonsumsi yaitu teh. Konsumsi asam fitat sebesar 70,8% dengan frekuensi 1-4 kali/minggu, jenis sumber asam fitat yang sering di konsumsi yaitu tempe dan kalsium dengan frekuensi 1-4 kali/minggu, sebesar 35,8% dan jenis pangan sumber kalsium yang sering dikonsumsi yaitu keju. Pola konsumsi zat pelancar/enhancer zat besi yaitu vitamin C sebesar 55% dengan frekuensi 1-3 kali/hari yaitu tomat, vitamin A sebesar 67,9% dengan frekuensi 1-4 kali/minggu yaitu labu dan protein dengan frekuensi 1-4 kali/minggu sebesar 68,9% yaitu ikan layang.
Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi zat besi pada ibu hamil kurang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan konsumsi pangan sumber zat besi pada ibu hamil.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Ilmu Gizi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 07 Nov 2024 05:26 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 05:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39108 |