KONSTRUKSI MASKULINITAS LAKI-LAKI PENGGEMAR K-POP (STUDI KASUS FANDOM K-POP DI KOTA MAKASSAR)

Perkembangan musik K-Pop sebagai sebuah industri budaya dan hiburan di Indonesia bukan hanya mempengaruhi selera musik, namun juga turut mendorong terjadinya perubahan-perubahan pada kategori-kategori maskulinitas yang dimiliki oleh para penggemar K-Pop di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses konstruksi sosial maskulinitas dan posisi maskulinitas fanboy KPop di Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, yakni teknik penentuan informan dengan menetapkan sebelumnya kriteria-kriteria tertentu terhadap subjek yang akan menjadi informan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh tahap proses konstruksi sosial maskulinitas fanboy KPop di Makassar, yakni: Mengenal Kpop; Mengikuti aktivitas Kpop; Munculnya gambaran tentang Kpop; Habituasi (Pembiasaan); Munculnya kenyataan objektif; Munculnya tipifikasi baru, dan; Penyesuaian. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa, posisi maskulinitas fanboy Kpop di Makassar berada pada posisi subordinat, dimana fanboy Kpop dianggap sebagai sosok laki-laki yang kurang maskulin.