KEARIFAN LOKAL DAN KONFLIK DI KAWASAN KARST MAROS


Mahmud, M. Irfan (2023) KEARIFAN LOKAL DAN KONFLIK DI KAWASAN KARST MAROS. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of E023171006_disertasi cover1.png]
Preview
Image
E023171006_disertasi cover1.png

Download (142kB) | Preview
[thumbnail of E023171006_disertasi 1-2.pdf] Text
E023171006_disertasi 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of E023171006_disertasi dp.pdf] Text
E023171006_disertasi dp.pdf

Download (242kB)
[thumbnail of E023171006_disertasi.pdf] Text
E023171006_disertasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk merekam kearifan lokal dan etno-histori konflik perebutan ruang pengelolaan di kawasan karst Maros. Kearifan lokal diteliti pada 3 kecamatan, yakni Simbang, Bantimurung dan Bontoa. Sementara observasi perebutan ruang pengelolaan karst dan dinamika kontestasinya dilakukan di Rammang-Rammang untuk melihat dampak konflik terhadap kearifan lokal. Metode pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara mendalam dan observasi parstisipatif. Penelitian ini menggali memori kolektif, pandangan, nilai-nilai, pengetahuan, mitos, cerita rakyat, praktek tradisi, atribut identitas, serta kisah dan realitas konflik. Sumber data lapangan dicatat, direkam dan didokumentasikan untuk dianalisis. Langkah-langkah analisis data lapangan dikategorikan dan digambarkan dalam bentuk naratif. Terakhir, dilakukan verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menemukan sebelas wujud kearifan lokal di Kawasan karst Maros: kosmologi (anrong lino); pranata tradisional; mitologi konservasi; tradisi konservasi (cera bulu; pa’rappo dan simba); etnobotani; mitigasi dan alarm alam (rapang-rapang lino); rumus sukses pertanian (tappa genne’); konsepsi rumah dan ritusnya (massuke’ dan mabbedda’ bola), konsep permainan (bujang omi dan dende); tradisi sosial-religius, serta sumberdaya kultural dan pengelolaannya. Wujud kearifan lokal tersebut meliputi dua perspektif tema kunci, yaitu keselarasan dan kesejahteraan. Kedua perspektif berlandaskan nilai utama salewangeng sebagai nilai detoksifikasi. Dalam praktek, sebagian besar konsep mitos-magis membungkus rapi makna pengetahuan nalar dan pesan kearifan lokal melalui ritus sebagai arena resmi reproduksi literasi. Pada dasarnya, konflik di kawasan karst Maros berakar dari perbedaan pandangan tentang hak privat atas lahan dan persepsi hak atau keadilan ruang pengelolaan. Orang lokal punya pandangan hak ruang de facto primordial (mana’; warisan; identitas) dan hak historis (kontribusi). Dampak konflik terhadap kearifan local ternyata mengancam kosmologi ruang serta menciptakan batas dan jarak sosial dengan hilangnya landmark kultural; tergerusnya pengetahuan lokal; persepsi kepemilikan semu;serta afiksasi kemiskinan. Meskipun demikian, dengan potensi kearifan lokal dan kesadaran identitas mereka mampu menghadapi konflik dengan konsep unik, ekonomi tanding dan peran tanding, dimana menciptakan resolusi produktif.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Antropologi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 11 Nov 2024 00:52
Last Modified: 11 Nov 2024 00:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39087

Actions (login required)

View Item
View Item