TINGKAT PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF YANG DIPERKUAT DENGAN GEOSINTETIK

Tanah ekspansif merupakan jenis tanah kategori buruk yang banyak di jumpai di Indonesia. Hal yang dapat diamati pada jenis tanah ekspansif, yaitu akan mengalami pengembangan pada saat kadar air bertambah dan akan mengalami penyusutan pada saat kadar air berkurang. Adanya perubahan bentuk tersebut dapat menyebabkan kerusakan serius pada sebuah bangunan, misalnya terjadinya retakan pada fondasi sebagai akibat adanya perubahan pada tanah di bawahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengembangan tanah ekspansif yang diteliti. Selain itu, juga untuk mengetahui besar pengembangan tanah ekspansif yang diperkuat dengan geosintetik. Dalam mendukung penelitian utama, dilakukan pengujian indeks properti tanah untuk menggambarkan perilaku tanah ekspansif. Penelitian ini menggunakan bentonite sebagai bahan campuran pada tanah asli untuk memperoleh karakteristik tanah ekspansif dengan komposisi 50% tanah asli dan 50% bentonite. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanah ekspansif tanpa perkuatan yang diteliti mengalami pengembangan paling signifikan dibandingkan dengan tanah ekspansif yang diperkuat dengan H2Rx atau geogrid. Pengembangan paling rendah terjadi pada tanah ekspansif yang diperkuat dengan geogrid, sedangkan tanah ekspansif yang diperkuat dengan H2Rx menunjukkan tingkat pengembangan di antara tanah ekspansif tanpa perkuatan dan tanah ekspansif yang diperkuat dengan geogrid.