GAMBARAN PRAKTIK PEMBERIAN MP-ASI DAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI DAERAH EKS ENDEMIK GAKY BERAT KECAMATAN BUNTU BATU KABUPATEN ENREKANG

Pendahuluan: Stunting merupakan manifestasi malnutrisi anak yang paling umum, sekitar 149 juta anak di seluruh dunia pada tahun 2020 berada di bawah −2 SD dari median. Salah satu penyebab stunting adalah kuantitas dan kualitas MP-ASI yang rendah, pemberian MP-ASI merupakan proses transisi asupan dari Air Susu Ibu (ASI) menuju makanan keluarga secara bertahap, seperti jenis, bentuk, jumlah dan frekuensi kemudian konsistensinya sampai kebutuhan bayi dapat terpenuhi dengan baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik pemberian mp-asi dan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di daerah eks endemik gaky berat kecamatan buntu batu kabupaten enrekang. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan pada 71 Baduta di Kecamatan Buntu Batu. Pada pelaksanaan penelitian digunakan instrumen kuesioner, timbangan berat badan, dan microtoise. Pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan SPSS, dan WHO Antro. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa prevelensi stunting sebanyak 60.6%, usia pertama kali MP-ASI tepat sebanyak 73.2%, jenis MP-ASI yang tidak sesuai usia sebanyak 58.5%, tekstur MP-ASI yang tidak sesuai usia sebanyak 61 %, porsi MP-ASI yang tidak sesuai usia sebanyak 85.9%, frekuensi MP-ASI yang tidak sesuai usia sebanyak 71.8%. Kesimpulan: Pada jenis,tekstur, porsi, dan frekuensi MP-ASI tidak sesaui usia anak sebagian besar (50%), cenderung mengalami stunting.