Determinan Risiko Kejadian Stunting pada Balita (12-59 Bulan) di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur


Darman, Darman (2024) Determinan Risiko Kejadian Stunting pada Balita (12-59 Bulan) di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.

[thumbnail of K011201112_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf] Text
K011201112_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of K011201112_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
K011201112_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg

Download (242kB) | Preview
[thumbnail of K011201112_skripsi_04-09-2024 dp.pdf] Text
K011201112_skripsi_04-09-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of K011201112_skripsi_04-09-2024.pdf] Text
K011201112_skripsi_04-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama karena makanan tidak memenuhi kebutuhan gizi. Menurut WHO 2013, keterlambatan pertumbuhan dapat disebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2022, prevalensi stunting di kabupaten Luwu Timur mengalami kenaikan pada 2022 yaitu sebesar 22,6 persen atau naik 2,7 persen dari angka 19,9 persen pada 2021. TUJUAN. Untuk menganalisis determinan risiko kejadian stunting pada balita (12-59 bulan) di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. METODE. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan case control study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang tercatat dan bertempat tinggal di Kecamatan Malili dan sampel berjumlah 180 balita terdiri dari 60 sampel kasus dan 120 sampel kontrol. HASIL. Variabel pengetahuan ibu (OR= 14,63 dengan 95% CI: 6,87-31,17 ( LL-UL tidak mencakup 1)), riwayat MP-ASI (OR= 5,05 dengan 95% CI: 2,36-10,79 ( LL-UL tidak mencakup 1)), dan tinggi badan ibu (OR= 9,41 dengan 95% CI: 4,36-20,26 ( LL-UL tidak mencakup 1)) merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita. Riwayat ASI ekslusif (OR= 2,06 dengan 95% CI: 0,91-4,66 (LL-UL mencakup 1)) dan WASH (OR= 1,75 dengan 95% CI: 0,91-3,33 (LL-UL mencakup 1)) merupakan faktor risiko yang tidak bermakna terhadap kejadian stunting. Sedangkan budaya pantangan makanan (OR= 0,46 dengan 95% CI: 0,17-1,22 (LL-UL mencakup 1)) bukan faktor risiko kejadian stunting pada balita. KESIMPULAN. Variabel pengetahuan ibu, Riwayat MP-ASI, dan tinggi badan ibu merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Unnamed user with username chandra
Date Deposited: 07 Nov 2024 00:18
Last Modified: 07 Nov 2024 00:18
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39034

Actions (login required)

View Item
View Item