Perlawanan terhadap Budaya Poligini dalam Novel Une si longue lettre Karya Mariama Bâ = Resisctance to Polygynous Culture in Une si longue lettre by Mariama Bâ

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlawanan terhadap budaya poligini dalam Une si longue lettre karya Mariama Bâ. Novel ini bercerita mengenai tokoh Ramatoulaye, seorang perempuan yang menjadi janda setelah suaminya meninggal. Ramatoulaye menuliskan sebuah surat kepada sahabatnya, Aïssatou, untuk menceritakan kabar kematian suaminya, hingga beralih pada ketidakadilan yang dialami perempuan atas pernikahan poligini yang menjadi normatif dalam masyarakat Senegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam melakukan analisis, digunakan teori penokohan, peristiwa, persepsi, dan feminisme posmodern Hélène Cixous. Teori penokohan digunakan untuk menjelaskan penggambaran tokoh Ramatoulaye dan hubungannya dengan tokoh lain. Teori peristiwa digunakan untuk menjabarkan peristiwa ketidakadilan yang terjadi dalam novel. Teori persepsi digunakan untuk menerangkan pandangan Ramatoulaye terkait budaya poligini. Teori feminisme posmodern Hélène Cixous digunakan untuk menganalisis perlawanan yang dilakukan oleh Ramatoulaye. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Ramatoulaye, yakni perlawanan secara langsung melalui verbalisasi dan tidak langsung melalui tulisan.

Kata Kunci : Perlawanan, Poligini, Tulisan Perempuan, Posmodernisme, Feminisme, Hélène Cixous.