Pemetaan Tingkat Kerawanan Bencana Longsor di Kelurahan Sapaya

Kejadian bencana longsor di Indonesia cukup tinggi termasuk di Kelurahan Sapaya, Kabupaten Gowa. Sapaya merupakan salah satu kelurahan dengan kondisi kawasan geografis pegunungan yang berpotensi mengalami longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa yang memengaruhi terjadinya bencana longsor pada suatu kawasan dan memetakan tingkat kerawanan longsor di Kelurahan Sapaya. Aspek fisik dan aspek manusia sebanyak 16 variabel dianalisis dengan metode AHP (Analytcal Hierarchy Process) untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi tingkat kerawanan. Kemudian diperoleh bahwa kemiringan lereng, curah hujan, bekas longsoran lama, tutupan lahan, gempa bumi dan penggundulan hutan merupakan faktor yang memengaruhi tingkat kerawanan. Data kemiringan lereng, bekas longsoran lama, tutupan lahan dan penggundulan hutan di ubah kedalam format data GIS berbasis grid dengan ukuran 30mx30m dan di overlay untuk mendapatkan tingkat kerawanan longsor. Sementara curah hujan dan gempa bumi memiliki nilai data yang homogen dalam wilayah penelitian sehingga tidak dilakukan analisis lebih lanjut. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat empat faktor yang memengaruhi tingkat kerawanan longsor yaitu kemiringan lereng, bekas longsoran lama, tutupan lahan dan penggundulan hutan. Keempat faktor tersebut dijadikan dasar penilaian grid sehingga diperoleh tingkat kerawanan bencana longsor di Kelurahan Sapaya. Sehingga didapatkan kesimpulan akhir bahwa tingginya tingkat kerawanan sangat dipengaruhi oleh tutupan lahan berupa kawasan pertanian dan keairan serta tingginya tingkat penggundulan hutan pada suatu kawasan.