Arahan Pelestarian Kawasan Pecinan Kota Makassar

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar, Kawasan Pecinan ditetapkan sebagai kawasan pariwisata budaya dan religi, sehingga identitasnya perlu dilestarikan. Pada saat ini wujud Kawasan Pecinan mengalami perkembangan yang tidak terkontrol akibat persaingan antar pedagang yang sangat pesat maka akan mengancam eksistensi kawasannya, padahal kawasan ini sangat potensial menjadi tujuan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Kawasan Pecinan, mengklasifikasi pelestarian bangunan serta menyusun arahan pelestarian Kawasan Pecinan. Variabel penelitian yang digunakan ialah elemen Urban Design yaitu tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, aktivitas pendukung, rambu-rambu penandaan dan pemeliharaan/pelestarian, adapun metode analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, Visual Absorption Capability (VAC) dan analisis keruangan (spasial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Kawasan Pecinan mengalami degradasi visual kawasan yang ditandai perubahan bentuk bangunan gaya kolonal menjadi bangunan gaya modern secara signifikan. Klasifikasi potensi pelestarian bangunan terbagi atas 4 jenis yaitu preservasi 7 bangunan, adaptasi/revitalisasi 22 bangunan, restorasi/gentrifikasi 53 bangunan dan rehabilitasi/renovasi 7 bangunan. Arahan yang dihasilkan yaitu dengan menyusun arahan pelestarian Kawasan Pecinan berupa arahan tata guna lahan, arahan bentuk dan massa bangunan, arahan sirkulasi dan parkir, arahan ruang terbuka, arahan jalur pedestrian, arahan aktivitas pendukung dan arahan rambu-rambu penandaan.