Isolasi dan identifikasi senyawa serotonin dari bonggol pisang kepok (Musa acuminata) sebagai hormon reproduksi pada induk udang windu (Penaeus monodon. Fab)

Latar belakang. Bonggol pisang adalah bagian bawah batang pisang yang menggembung berbentuk seperti umbi. Bonggol pisang mengandung hormon tumbuhan yakni giberelin dan sitokinin. Bonggol pisang kepok mengandung pati sebanyak 64,20% serta mengandung senyawa metabolic sekunder yang cukup beragam. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat ekstrak bonggol pisang kepok (Musa acuminata) sebagai penghasil hormon reproduksi (serotonin) pada Udang Windu (Penaeus monodon. Fab). Metode. Penelitian ini dibagi lima tahap, yakni : 1) persiapan sampel; 2) perlakuan; 3) prosedur kadar air, ekstraksi serotonin, isolasi serotonin. Analisis kadar air dilakukan menggunakan perangkat lunak program SPSS 23.0.0. Hasil. Persentasi berat sampel bonggol pissang bagian luar (21,91%) dan bonggol luar bagian dalam (30,38%). Kadar air bonggol pisang bagian luar (87.68±0.89) dan bonggol pisang bagian dalam (91.01±0.20). Ekstrak bonggol pisang bagian luar (46,86%) dan bonggol pisang bagian dalam (52,02%). Kesimpulan. Dapat disimpulkan bahwa bonggol pisang kepok (Musa acuminata) memiliki hormon serotonin yang dapat meningkatkan hormon reproduksi pada udang windu (Penaeus monodon. Fab).