PERBANDINGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) DAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) DALAM PENENTUAN BATAS DAN KETEBALAN LAPISAN LATERIT


Zalsabilla, Ismi (2024) PERBANDINGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) DAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) DALAM PENENTUAN BATAS DAN KETEBALAN LAPISAN LATERIT. Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.

[thumbnail of H061191085_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf] Text
H061191085_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of H061191085_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
H061191085_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg

Download (390kB) | Preview
[thumbnail of H061191085_skripsi_04-09-2024 dp.pdf] Text
H061191085_skripsi_04-09-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of H061191085_skripsi_04-09-2024.pdf] Text
H061191085_skripsi_04-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

Pada tahapan awal eksplorasi nikel laterit, PT. Vale Indonesia tbk hanya menggunakan metode drilling dengan spasi antar drillhole 24 meter untuk menentukan profil nikel lateri. Sejak tahun 2014 metode geofisika seperti Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) gradient array dan Metode Ground Penetrating Radar (GPR) frekuensi 30 MHz di gunakan untuk mengcover daerah antar drillhole. Metode GPR digunakan untuk eksplorasi awal dalam menentukan keberadaan nikel laterit sementara metode ERT digunakan sebagai data dasar dalam menentukan blok model. Penelitian ini berfokus pada analisis perbandingan dalam penentuan batas dan ketebalan nikel laterit menggunakan metode ERT dan metode GPR di lima lintasan yang sama di daerah West Block. Pengolahan data geofisika menghasilkan penampang inversi dari data ERT dan radargramdari GPR yang kemudian dilakukan interpretasi batas lapisan nikel laterit menggunakan nilai resistivitas, radargram dan data drillhole. Perbandingan selisih ketebalan lapisan laterit yang dihasilkan oleh kedua metode juga dilakukan berdasarkan data drillhole. Berdasarkan hasil penelitian, pengukuran GPR dan ERT dapat mendefinisikan dasar limonit (limonite bottom) secara memuaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ERT konfigurasi gradient lebih akurat dalam menentukan batas limonite bottom, saprolite bottom, dan memberikan lebih banyak informasi yang dapat dijadikan acuan dalam pengeboran. Namun, baik ERT maupun GPR menghadapi kesulitan dalam menentukan batas saprolite bottom (Sapbot), terutama karena adanya boulder yang mirip dengan lapisan bedrock, yang menyebabkan kesulitan dalam identifikasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: Unnamed user with username chandra
Date Deposited: 01 Nov 2024 07:42
Last Modified: 01 Nov 2024 07:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38919

Actions (login required)

View Item
View Item